| 12 | Bocah Ingusan

508 109 8
                                    

Setelah kepergian Sasuke, Sakura menjadi lebih banyak diam, bahkan kini gadis itu memutuskan untuk memisahkan diri dalam pencarian sosok di balik kekacauan Desa yang ada di Kirigakure itu. Sejak dirinya terpisah degan Shikamaru dan Kiba, Sakura langsung me-non-aktifkan chakra miliknya.

Kakinya berpijak pada permukaan bebatuan, di depannya sekarang nampak sebuah Gua yang entah mengapa berhasil menarik perhatiannya. Tangannya mengibas di depan mata, kabut di sekitar yang awalnya hanya samar kini berubah lebih tebal dan berhasil membuat penglihatan gadis itu menjadi kabur.

"Benar-benar Desa yang dipenuhi kabut," gumam gadis itu.

Kakinya melangkah lebih dekat, sedikit ragu untuk memasuki tempat lembab tersebut. Samar-samar Sakura mendengar racauan tak jelas dari dalam sana, berhasil membuat gadis itu semakin curiga dan yakin jika di dalam Gua terdapat hal yang perlu ia ketahui.

Sakura bergetar diserang keterkejutan ketika tiba-tiba ada yang menepuk pundaknya, secara cepat gadis itu menoleh. "Kiba?"

"Maaf, tapi dalam keadaanmu yang seperti ini kami tidak bisa membiarkanmu pergi seorang diri, oleh sebab itu kami mengikutimu," Kiba menjelaskan keberadaan dirinya serta Akamaru dan juga Shikamaru.

Setelah Sakura tadi memutuskan untuk pergi lebih dulu meninggalkan yang lainnya. Shikamaru, Kiba dan Akamaru yang merasa khawatir akan keadaan gadis itu pun memutuskan untuk mengikutinya secara diam-diam.

Sakura menghela napas disusul dengan anggukan kepala. "Aku merasa ada sesuatu yang mencurigakan di dalam sana, kita harus segera memeriksanya,"

Melihat anggukan setuju dari dua laki-laki itu, Sakura pun kembali melanjutkan langkahnya secara perlahan. Tapi lagi-lagi niatnya terhenti disaat dengan tanpa diduga Kiba mengambil alih posisinya─menjadi orang pertama yang memasuki Gua, tentunya saat ini laki-laki itu berdiri di depan Sakura.

"Biar aku yang masuk lebih dulu, kau tetaplah di belakangku," ujarnya.

"Mendokusai, jangan sok kuat di depan Sakura, Kiba. Bahkan tenaga Sakura saja jauh lebih besar dibandingkan dengan milikmu,"

Sakura berdecak. "Tenanglah, lebih baik kita masuk bersama-sama,"

Mereka pun setuju, memasuki Gua dengan perlahan dan langkah yang seimbang, racauan yang awalnya terdengar samar kini perlahan menjadi lebih jelas.

"Aku tidak berniat melakukannya, mengapa semua menjadi seperti ini, tolong maafkan aku, maaf!"

Kalimat penuh putus asa itu terdengar dari dalam sana.

Setelah Sakura memberikan kode pada tiga rekannya, secara kompak ketiga Shinobi serta Akamaru melesat berniat menciduk seseorang yang berada di dalam sana.

Orang itu nampak begitu terkejut, bersamaan dengan keterkejutan yang dirasakan oleh para Shinobi Konoha tersebut.

Tepat di ujung Gua di balik batu cukup besar, terlihat seorang laki-laki nampak terduduk dengan memeluk kedua lututnya, terlihat dari penampilan orang itu jika dirinya baru saja melewati hari-hari yang begitu mengenaskan, keadaannya sangatlah memprihatinkan.

"MAAF! AKU, BUKAN, BUKAN AKU! AKU TAK MELAKUKANNYA!" Racauan itu semakin memekik nyaring, laki-laki yang terlihat frustasi itu semakin meringsut memojokkan tubuhnya pada bebatuan.

Shikamaru mengamati, merasa jika ada yang tidak beres dengan laki-laki asing itu. "Apa yang telah kau lakukan? Mengapa kau terlihat seperti orang yang merasa bersalah akan sesuatu,"

Kedua bola mata laki-laki itu membulat sempurna. "TIDAK! AKU─"

"Tenanglah, kami tidak akan melukaimu," Sakura mencoba berbicara baik-baik.

𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐅𝐈𝐆𝐇𝐓 || SELESAI✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang