WAKTU KEDUAPULUH LIMA

2.8K 418 30
                                    

Waktu terus berjalan,
Sekeras apanpun aku meminta agar ia berhenti
Ia tetap berjalan
Masa lalu tetap akan menjadi masa lalu
Hanya Masa kini yang aku miliki
Dan masa depan akan datang segera
Aku lupa waktu itu singkat ,
Sangat singkat







..
.
.

.
.





Jericho merapikan selimut Alina hingga tubuhnya tertutup sempurna hingga ke leher. Satu kebiasaan ini tidak berubah, diantara banyak kebiasaan baru Alina. Alina suka tidur dengan selimut seperti kepompong, Jericho tersenyum memandangi tunangannya yang selalu membuatnya jatuh cinta.

Wajah itu cantik, tetap memesona walau tampak lelah dan...

Sedih.

Senyum Jericho perlahan  hilang, berganti ekspresi sendu yang selalu ia tutupi jika berada didepan Alina dan keluarganya.

Ia berharap akan terus kuat mendampingi Alina sampai tunangannya itu..

Sampai...

Sampai ingatannya kembali?

Dokter pun tak bisa menjamin hal itu.

Sampai sembuh?

Sampai Alina bisa menerima keadaannya saat ini.

Alina sakit secara psikis, tertekan dengan hilangnya ingatan akan masa lalunya, gelisah dengan menjalani hari-hari yang harus ia lalui dengan sedikit sekali informasi. Tentu ini membuat Alina cemas dan khawatir.

Dan Jericho tahu jika keberadaan Taruna ternyata membuat Alina emosional. Seolah Alina punya hubungan dengan boss nya itu.

Berkali Jericho melihat mata Alina terlihat terluka jika memandang ke arah Taruna dan keluarganya, tapi ia pura pura tidak tahu, ia hanya bisa membantu Alina dengan menggenggam tangannya lebih erat. Atau memeluknya pura-pura gemas, padahal ia tahu Alina sedang berusaha keras untuk menahan air matanya. Ia memberi perlindungan agar Alina bisa menghapus air matanya dan agar bisa menenangkan diri di dadanya tanpa harus diketahui Taruna.

Tidak ada yang tahu jika saat di food court tadi  dirinya harus berkonsentrasi memusatkan perhatiannya pada Alina agar bisa memberikan bantuan disaat yang tepat, atau berusaha menggodanya agar Alina bisa tertawa.

Jericho benar-benar penasaran mengapa Taruna memberikan pengaruh sedemikian besar pada Alina.

Belum lagi Alina yang bekerja di Perusahaan Taruna, tentu waktu pertemuan mereka semakin intens. Bagaimana Alina mengelola emosinya saat bekerja?

Ia tidak tahu apakah tepat jika tetap membiarkan Alina tetap bekerja bersama Taruna.

Ia takut Alina menjadi tertekan dan depresi?

Satu yang Jericho tahu, jika Taruna tidak memberikan respon yang sama dengan Alina. Pria itu terlihat biasa-biasa saja. Begitu juga dengan Kirana Istrinya. Mereka tidak menunjukan jika mereka pernah mengenal Alina sebelumnya.

Jericho tahu jika Taruna pun turut memperhatikan Alina dalam batas wajar, sebatas Taruna mengetahui jika Alina mengalami amnesia.

Jericho tidak tahu harus berbuat apa. Haruskah ia bertanya?

Tapi ia takut akan membuat Alina kembali diam dan bingung. Ia ingin Alina lah yang menceritakan pada dirinya ada hubungan apa antara Alina dengan Taruna.

Saat ini dirinya masih membiarkan Alina mengeksplorasi segala yang ingin diketahuinya, membiarkan tunangannya itu menganalisa, mempelajari keadaan sekelilingnya.

MEMINJAM WAKTUWhere stories live. Discover now