WAKTU KEDUAPULUH ENAM

2.8K 401 67
                                    

Biar aku saja yang mencinta
Kamu diam saja nikmati cintaku.
Hanya saja jika suatu saat kamu pergi
Bisakah kamu pamit ?
Agar aku simpan cinta ini dengan baik,
Siapa tahu kamu kembali lagi
Cinta ini bisa kamu ambil lagi.

JS

.
..
.
..
.
..
.
...........

Mateo menggelengkan kepalanya saat Jericho bertanya dengan tatapan matanya. Demikian juga dengan Lulu yang cuek sedang menikmati sarapannya.

Jericho melihat Alina mengenakan  baju rumah dan celemek warna biru sedang sibuk didepan kompor. Tangannya lincah menggunakan peralatan dapur. Aroma lezat makanan menguar di ruangan ini.

"Mas Icho sudah datang? kok aku ngga dengar ya..?"

Jericho bisa melihat Mateo yang mencibir dan Lulu yang membesarkan matanya.

'Mas Ico??' Tanya Lulu tanpa suara

Jericho menggedikkan bahu, tidak terpengaruh dengan reaksi dua calon adik iparnya itu. Malah dengan wajah sumringah ia menghampiri Alin.

Dan alin terlihat gembira menyambutnya. Mood Jericho langsung bagus. Ia membalas senyum Alina.

"Mau kasih kejutan dong sayang..." Seru Jericho sambil mendekati wanita yang terlihat berbeda pagi ini. Di kecupnya pipi halus itu dengan hangat.

"Masak apa Yang...?" Tanya Jericho yang kini berdiri disisi Alina.

"Gue pindah makan aja ah, sakit kuping gue, polusi suara..." Pekik Lulu sambil membawa piring yang berisi potongan buah.

"Kenapa Lu? aku berisik ya masaknya?".Tanya Alina dengan wajah heran. Lulu semakin merasa aneh dengan Alina. Tapi tak urung ia tetap akan pindah duduk.

Jericho tergelak dengan gemas dipeluknya Alina.
"Nggak usah dipikirin, Lulu Jealous Lin.."

"Sekarang polusi mata,ish gue memang harus pindah makan..." Omel Lulu memandang Jericho dengan sewot.

Jericho semakin tertawa puas.

"Kasihan kamu mblo..." Ejek Jericho sambil tetap memeluk Alin.

"Bang Jeri awas ya, Lulu bilangin mama Kalau bang Jeri curi-curi kesempatan kalo Mama papa lagi nggak ada!"

"Pantesan nggak ada yang mau, tukang ngadu sih..." Cibir Jericho melepaskan pelukannya.

"Kak Aliiiin...Bang Jeriii tuh!" Rajuk Lulu.

"Mas sudah! Kasihan Lulu.." Tegur Alina.

Kembali mereka bertiga, Jericho,  Lulu dan Mateo saling berpandangan.  Sejak kapan Alina mau repot-repot membela Lulu?.

"Sekarang semua duduk, Mac and cheese nya sudah selesai, ayo duduk Icho, Lulu nggak usah pindah disini saja.." Mereka kembali terpana melihat Alina yang luwes menyiapkan Mac and cheese hingga tersaji didepan mereka masing-masing.

"Lho kok diam.? Ayo dimakan, maaf ya cuma sempat bikinin ini, paling simple soalnya...". Seru Alina dengan semangat.

What?

MEMINJAM WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang