WAKTU KEDUAPULUH SEMBILAN

2.8K 444 81
                                    

Maaf yang kurangkai dalam setiap doaku
Apakah sampai padamu?
Meski aku tak lagi layak memohon,
Akan terus ku seru maaf ini.
Setidaknya kamu bisa melihat  pada akhirnya aku juga menderita.





.
.
.

"Alin, please...." Wajah memelas Jericho memenuhi netranya.

"Satu minggu ini kamu sering lembur, jadi hari ini Jangan lagi ya..?"

Lima memandang Jericho yang tampak khawatir, pagi ini ia bersikeras mengantarnya ke kantor dan tentu dirinya akan pulang bersama pria itu juga.

"Okeee Ichoooo, aku nggak lembur, kemarin kemarin kan karena memang lagi perlu lembur..." Lima tak bisa menahan senyumnya melihat wajah Jericho yang merengut.

"Kamu juga bilang begitu kemarin, buktinya...?"

"Iya, maaf ya..hari ini dijamin pulang teng go!" Lima mencubit pipi Jericho dengan gemas.

"Senyum dong, kan sudah di iyain?"

"TAU GINI AKU NGGAK MAKSA IKUT SAMA KALIAN YA! BIKIN RUSAK MATA SAMA KUPING AJA PAGI-PAGI!"

Jericho mencebik. Sementara Lima tertawa melihat ke arah Lulu yang menatap mereka dengan pandangan berapi-api.

"Salah sendiri kenapa nggak ngikut Mateo aja?!"  Ganti Jericho yang mengomel

"DAN DENGERIN OMELAN DIA SEPANJANG JALAN, NO THANK YOU!"Lulu melipat kedua tangannya di dada dan membuang pandang kesisi lain jendela mobil milik Jericho.

Mateo memang pendiam, tapi akan sangat cerewet jika Lulu melakukan satu kesalahan. Lulu mengabaikan jadwal servis rutin mobilnya, padahal dari satu minggu yang lalu mobilnya sudah mulai berulah , dan pagi tadi mobilnya benar-benar mati. Dan hari ini adalah hari pertamanya magang di salah satu Bank. Ia tak mau terlambat. Untungnya searah dengan kantor Jeremy, jadi ia bisa ikut menumpang.
Dan ia disuguhi pemandangan dua orang yang sedang manja-manjaan! Ish! Nggak tahu apa kalau jiwa jomlo nya menjadi meronta-ronta?.

"Waktuku limabelas menit lagi, Bang Jeri, ayolah..."
Rengek Lulu, karena melihat tak ada kemajuan dengan bujuk rayu Jericho pada Alin.

"Oke, aku turun, Bye Icho,iyaaa aku janji pulang on time, bye Lulu good luck!"

Lima buru-buru turun. Lalu melambai pada Jeremy dan Lulu. Mobil Jericho pun melaju meninggalkan Lima.

"Jemput gue dulu nanti baru jemput Kak Alin!"

"Ish masa galakan yang minta tolong sih?" Protes Jericho

"Masih mau jadi tunangan Kak Alin nggak?"

"Dih ngancam..."

"Bodo!"

" Pantesan jomlo, galak!"

"Gue bukan jomlo ya Bang, gue selektip!"

"Iyain aja deh, repot berantem sama jomlo, sensitip!!"

"BANG JERRIIIIII...."

Jericho terbahak-bahak, dasar Lulu si sumbu pendek.

.
.
.

Segera Lima menaiki tangga lobby dan melangkahkan kakinya menuju pintu utama. Belum terlalu banyak karyawan yang datang. Kebiasaannya masuk kantor lebih pagi terbawa hingga sekarang.

Didepan pintu ia termangu, menatap sosok yang telah lama tak ia lihat lagi. Ada keinginan untuk segera berlari memeluk pria yang berhati hangat itu.

Bagaimana keadaanya sekarang?

MEMINJAM WAKTUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang