12 amarah

58.6K 4.2K 20
                                    

                    

                      ---------------------

"Bayaran gue jangan lupa"bisik Dio ke telinga Gevan lalu segera berlari keluar menyusul Mama Gevan.

Gevan menghela nafas panjang



                      ---------------------

     Pagi harinya,Airin kembali ke apartemen guna mengganti pakaian dan mengambil buku kuliahnya. Ia sebenarnya malas kembali.

Airin membuka pintu kamar dan mendapati Gevan yang sedang memakai kemeja didepan cermin .

Airin tak menghiraukan nya dan mengambil pakaian dari dalam lemari lalu beranjak masuk kedalam kamar mandi.

Gevan melirik kearahnya.

Selang beberapa menit Airin keluar tapi ia masih melihat keberadaan Gevan disana. Ia sengaja lama didalam kamar mandi agar tak berhadapan dengan Gevan namun nyatanya pria itu masih berada disana.

Airin menatap Gevan malas dan melanjutkan kegiatan bersiap-siap. Airin tipe wanita yang simple hanya dengan merias menggunakan bedak bayi dan lip tint bewarna peach..

Airin lalu memakai pashmina polos bewarna navi dan segera mengambil buku kuliahnya. Ia berjalan acuh dihadapan Gevan yang masih menatapnya.

"Kita perlu bicara"ucap Gevan saat Airin hendak membuka pintu kamar.

Airin tak menoleh.

"Kapan-kapan"ucap Airin singkat lalu berjalan pergi keluar kamar.

Sebelum benar-benar berangkat kuliah,Airin masih sadar akan kewajiban nya sebagai seorang istri. Ia meyiapkan segelas kopi seperti biasanya untuk Gevan. Namun berbeda kali ini,ia hanya meletakan gelas kopi itu dimeja didepan sofa tanpa berniat memanggil sang pemilik.

Gevan keluar kamar saat merasa pintu apartemen yang telah ditutup dari luar. Ia melihat segelas kopi yang tertutup dengan piring kecil diatas meja didepan sofa.

Gevan menghela nafas pelan.
Lalu duduk disofa merah itu sesaat lalu menyesap kopi yang pastinya dibuat oleh Airin. Ia tau Airin masih belum mau menerima penjelasan darinya tapi ia juga tak bisa menyalahkan Airin sepenuhnya.

                    ------------------------

"Airin"panggil Dio saat melihat Airin yang baru memasuki gerbang kampus.

Airin tak menoleh dari suaranya saja ia tau siapa itu.

"Diem diem bae"celetuk Dio

Airin tak menghiraukan dan tetap melanjutkan langkahnya.

"Ngomong-ngomong__"ucap Dio terputus

"Kak aku duluan ya"ucap Airin lalu berlari menjauh dari Dio. Ia tau arah pembahasan Dio itu.

Dio berdercak kesal.

"Halo gue gagal"ucap Dio pada orang yang ia hubungi.

Airin berlari hingga merasa benar-benar menjauh dari Dio.

Airin terlonjak kaget saat seseorang menepuk pundaknya dari belakang.

Huf Airin menghela nafas panjang saat mengetahui orang yang mengagetkannya.

"Kenapa lari-lari kayak orang dikejar setan"ucap Rian mengerutkan keningnya.

"Bukan setan"sarkas Airin terpotong

"Tapi lambe kepo"lanjutnya Airin

Rian mengeryit heran

"Nggak usah dipikirin,nggak penting"jelas Airin saat melihat raut wajah Rian yang kebingungan.

Transmigrasi menjadi istri presma!?(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang