28 Mulainya amarah

35.3K 2.7K 4
                                    

                     

                    -----------------------

Lo suka sama Rian"tanya Airin pasti

"Gue juga nggak tau tapi kalau boleh jujur emang ada dulu tapi___"ucap Aira terpotong

"Tapi apa"tanya Airin penasaran

"Gue juga nggak tau"ucap Aira membuat Airin menghembuskan nafas nya kasar





                    -------------------------

Airin yang sudah jengah mendengar perkataan Aira sontak beranjak berdiri dan meninggalkan Aira yang masih berucap berbelit-belit.

Airin berjalan sendirian menyusuri koridor kampus menuju ke arah kantin guna mengisi perutnya dengan nasi goreng sosis kesukaannya.

Airin tersentak kaget dan hampir jatuh kedepan jika saja ia tak bertumpu pada tong sampah besar disampingnya.

Airin menghela nafas lega karena ia dan calon baby nya tak kenapa-napa.

Airin menoleh melihat siapa yang mendorong nya.

"Kenapa lo dorong gue"ucap Airin yang sudah berdiri tegap dan menatap Putri tajam

"Karena lo udah rebut Gevan dari gue"ucap Putri

"Apa salah?"tantang Airin membuat Putri hendak mendorong Airin kembali namun Airin berhasil menghindar membuat Putri yang hampir tersungkur.

"Lo nantang in gue"ucap Putri marah

"Gue nggak pernah nantang in lo tapi Lo sendiri yang cari masalah sama gue"sarkas Airin

Putri mengepalkan tangannya kuat dan menarik tangan Airin paksa. Airin menghempas kan tangannya yang ditarik paksa Putri kuat.

"Sampai kapan lo buat kayak gini hanya karena dibutakan sama seorang pria"ucap Airin dingin

"Sampai gue bisa dapetin apa yang gue mau"sarkas Putri

Airin terkekeh
"Lo itu bukan cinta tapi obsesi karena ingin mendapat perhatian dari seluruh penghuni kampus karena lo bisa mendapatkan Presma yang menjadi kebanggaan kampus ini betul"ucap Airin memiringkan kepalanya.

"Airin!!"teriak Putri kepanasan

"Kenapa__benar apa yang gue bilang"ucap Airin membuat Putri benar-benar murka dan hendak mendorong Airin kasar namun berhasil digagalkan oleh Dio.

"Wih santai mbak santai"ucap Dio setelah berhasil menarik Airin kesamping nya.

"Kalau Gevan tau wah bisa berabe nih"ucap Dio membuat Putri menatapnya tajam

"Gue bilangin nggak pa kan"ucap Dio sambil mengangkat sudut bibirnya

Putri mengepalkan tangannya dan langsung beranjak dari sana.

"Takut neng!!"teriak Dio namun Putri tak menghiraukan nya lagi.

Dio lalu menatap kearah Airin
"Lo nggak pa-pa? tanya Dio

Airin menggeleng
"Tanpa lo bantu gue juga bisa ngadepin nya"ucap Airin pasti

"Halah belagu untung gue tolongin"sarkas Dio

"Nggak usah lo bilangin ya ke Gevan"ucap Airin

Dio menoleh
"Harus dong__harus dibilangin nih"

"Jangan Lo nggak kasihan sama gue ini aja gue udah dikekang habis-habisan apa lagi kalau dia tau ini"ucap Airin

"Please jangan kasih tau ya"ucap Airin sambil merapatkan telapak tangan kanan dan kirinya didepan dada.

Dio mengangguk tak jelas
"Tapi nggak janji"ucap Dio jail membuat Airin memukul lengan Dio kesal

"Temenin gue kekantin yuk"ajak Airin berjalan lebih dulu

"Traktir? Kalau traktir sih boleh-boleh aja"ucap Dio sambil menyamai langkahnya dengan langkah Airin.

"Benar kata Gevan"celetuk Airin

"Apa?"tanya Dio

"Gratisan terdepan untuk Dio"kekeh Airin sedangkan Dio mendengar nya masam.





                     -----------------------

Sekarang Dio dan Airin sudah duduk dikursi kantin sambil menikmati makanan pesanan mereka.

Kring
Suara panggilan dari ponsel Dio

"Halo"sapa Dio

"Dimana Lo"tanya orang diseberang telepon

"Biasa lagi kencan"ucap Dio sambil memberi kode kearah Airin.

Airin hanya mengangguk dan mendengarkan percakapan Dio dan orang diseberang sana yang tak lain adalah Gevan.

"Emang ada yang mau sama lo"ucap Gevan santai

"Eits lo pikir gue nggak mampu"sarkas Dio

"Nggak penting__sekarang lo keruang rapat ada urusan yang perlu diselesaikan"ucap Gevan

"Oke oke tapi gue habisin makanan gue dulu___mumpung gratis"ucap Dio

Tut
Suara panggilan terputus tiba-tiba

"Suami lo kebiasaan kasih harapan tapi dicampakkan"ucap Dio ngawur membuat Airin hanya diam.





                   ----------------------

"Berapa piring Lo habisin"tanya Gevan kesal karena Dio datang begitu lama sejak ia menghubungi pria itu.

"Lumayan"balas Dio santai sambil duduk disalah satu kursi disana

"Ngomong-ngomong nih ya__ngomong-ngomong"ucap Dio nggak jelas

"Kalau nggak niat ngomong mending nggak usah"kesal Gevan

"Iya deh__ nggak usah ya"ucap Dio membuat Gevan melemparnya dengan pulpen yang sedang dipegangnya.

"Sorry"kekeh Dio.






                    -----------------------

Gevan sudah setia menunggu Airin didepan kelas wanita itu.

Airin tersentak kaget saat ia keluar kelas pintu dan menemukan Gevan yang sudah berdiri disana.

Airin memukul lengan Gevan kesal
"Kebiasaan"

Gevan terkekeh lalu menarik pergelangan tangan Airin lembut untuk pergi bersama nya.

Pemandangan itu sontak membuat mereka yang melihat itu semakin penasaran dengan hubungan mereka berdua dan tak memungkinkan juga ucapan pedas keluar dari para kaum hawa yang memiliki sifat iri dengki.

"Gatel banget tu cewek deketin Presma"ucap wanita yang tak suka presma nya dengan Airin

"Hoki dia tu ntar juga ditinggalin sama Gevan"ucap wanita lain

"Nggak malu apa deket-deket sama mantan seniornya"bisik yang lain.

Perkataan demi perkataan yang dilemparkan sontak masih terdengar ditelinga Airin dan Gevan yang masih berada diarea sana. Namun bukannya membalas Airin memilih untuk tidak merespon nya toh Gevan memang milik nya.

Sepasang mata yang melihat kedekatan mereka mengepalkan tangannya kuat hingga menampakkan urat tangannya yang menegang.

"Gue bakal masti in lo menyesal Airin"ucap Putri pasti.













🖊️Rabu,12 Oktober 2022
------------------------------------------

Untuk pembaca yang terhormat,
Tolong bantu vote dan komennya guna menghargai karya seseorang.

Vote dan komen agar membuat saya lebih semangat lagi untuk nulisnya.
Terima kasih🙏🏼

Transmigrasi menjadi istri presma!?(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang