19 ngeselin

43.1K 3.4K 3
                                    

                    ------------------------

"Apa nya ketawa nggak lucu"sarkas Airin membuat Gevan berhenti tertawa.

Lalu Airin berbalik dan segera meninggalkan Gevan yang masih berdiri disana.

Gevan menatap kepergian Airin dan sebuah senyuman terukir di ujung bibirnya.





                    ------------------------

Airin sedari tiba di kantin asyik ngomel sendiri membuat Aira yang disampingnya mengerutkan keningnya.

"Lo demam?"tanya Aira sambil meletakkan telapak tangannya di dahi Airin.

"Nggak"ucap Airin membuat Aira menurunkan tangannya.

"Jadi ada masalah?"ucap Aira

Airin mengangguk cemberut.

Aira hanya bisa menyemangati Airin,walau pun ia berstatus sebagai temannya sekarang namun tidak ada hak baginya untuk mengetahui semua masalah dari Airin. Sebelum Airin yang bersedia menceritakannya sendiri.

Airin dapat melihat kedatangan Gevan dan Dio di dalam kantin.

Airin hanya menatapnya sejenak lalu kembali fokus dengan makanan yang telah disajikan.






                   ------------------------

Sial benar-benar sial. Airin tiba diapartemen tepat saat Gevan juga tiba. Apa yang harus Airin lakukan sekarang?!

Airin mencoba biasa saja saat membukakan pintu apartemen tepat dibelakangnya sudah ada Gevan yang menanti.

Cekklek
Setelah membukakan pintu dan membuka sepatu Airin segera menuju kekamar dan lalu beranjak kekamar mandi guna bersih-bersih.

Airin sadar jika ia lupa membawakan baju ganti. Airin menolehkan kepalanya dibalik pintu kamar mandi.
Dan ia dapat melihat Gevan yang sedang duduk dipinggiran kasur sambil memainkan ponsel digenggaman nya.

"Gevan"panggil Airin membuat Gevan menoleh kearah pintu kamar mandi.

"Bisa keluar bentar nggak"ucap Airin namun Gevan hanya diam dan lalu menggeleng.

"Kalau nggak tolong ambilkan bentar baju aku"ucap Airin kembali membuat Gevan kembali menggeleng.

Airin bergumam tak jelas namun masih bisa didengar oleh Gevan meski samar-samar.

"Kalau nggak ya keluar"ucap Airin kesal.

Gevan diam dan malah kembali fokus ke layar ponselnya.

Airin cemberut. Lalu kembali masuk kedalam kamar mandi.

Sesaat kemudian kembali membukakan pintu kamar mandi dan kagetnya dia saat Gevan sudah berada didepan pintu.

Aaa!!
Airin berteriak lalu menutup pintu kamar mandi dengan kasar.

"Nggak sopan!!"teriak Airin dari dalam kamar mandi.

"Oke nggak jadi kan?"ucap dan tanya Gevan yang berada diluar.

Airin melototkan matanya dan kembali menjulurkan kepalanya disela pintu yang terbuka.

"Jadi!"teriak Airin saat melihat Gevan yang ingin beranjak kearah kasur kembali.

Gevan menoleh sebentar kearah lemari lalu beranjak menuju lemari  dan mulai membukakan lemari.

"Yang mana?"tanya Gevan setelah membukakan pintu lemari

Airin memerhatikan baju yang berada didalam lemari.

"Yang itu"tunjuk Airin hanya menampakkan ujung jarinya dari sela pintu.

"Yang ini"ucap Gevan sambil menenteng sepasang baju

"Bukan__yang satu lagi"ucap Airin

"Ini"ucap Gevan kembali dengan baju yang berbeda

"Yang sampingnya"decak Airin

"Ini" Gevan seperti nya sedang ingin mempermainkannya.

"Yang sampingnya bloon"ucap Airin kesal membuat Gevan kembali menutup pintu lemari.

"Gevan"cicit Airin pelan saat Gevan menatapnya dingin.

"Tolong ambilkan,ya"ucap Airin sambil mengerjap matanya polos.

Gevan kembali membuka pintu lemari.

"Jadi yang mana?"tanya Gevan.

"Terserah kamu aja deh"ucap Airin yang tak melihat lagi kearah Gevan yang berada didepan lemari.

"Ini"ucap Gevan sambil menjulurkan baju ganti kearah Airin.

Airin segera menerimanya tanpa melihat apa yang ia terima.
"Makasih"ucap Airin lalu menutup pintu kamar mandi itu.



Tak berselang lama Airin keluar dari dalam kamar mandi dengan raut wajah masam.

Airin menoleh kearah Gevan yang menahan tawanya dipinggir kasur.

Airin berjalan menuju lemari pakaian dan mengambil baju ganti lain karena Gevan memberikannya sarung yang bewarna hitam kehijauan.

Jika bukan karena pria didepannya ini adalah suaminya sudah pasti Airin akan membantai pria itu.

Airin kembali masuk kedalam kamar mandi dengan sarung yang ia lilitkan ujungnya dibagian leher hingga membentuk gamis dan handuk yang ia sematkan di bahunya.

Tak lama Airin keluar dari dalam kamar mandi dengan baju ganti yang seharusnya. Melihat itu Gevan beranjak dari duduknya dan menuju kedalam kamar mandi.

Airin menyunggingkan senyuman nya saat mendapati Gevan yang sudah masuk kamar mandi.

Airin!!teriak Gevan saat menyadari handuknya yang sudah basah berada didalam bathtub kamar mandi.

Airin tergelak lalu segera keluar dari dalam kamar setelah merapikan rambutnya.





                    ------------------------

Gevan menyemburkan kopi yang berada di dalam mulutnya saat ia merasakan kopi yang sangat asin.

Airin yang juga duduk di sofa bagian lainpun tak henti-hentinya tertawa saat ia berhasil mengerjai Gevan kembali.

"Dua satu"ucap Airin saat Gevan menatapnya datar.

"Dua satu"ucap Gevan berdiri dan berjalan kearah Airin.

Airin melototkan matanya saat Gevan semakin mendekat.

Ha,,ha,,hahahaha

Airin tak henti-hentinya tertawa saat Gevan menggelitik perutnya tanpa henti.

"Gevan udah__hahahahhaha"Airin mencoba menghentikan tangan Gevan yang masih menggelitiknya.

"Siapa suruh ngerjain saya"ucap Gevan berhenti menggelitik Airin

Airin menarik nafas nya ngos-ngosan
"Ya kamu dulu yang ngerjain aku"ucap Airin masih ngos-ngosan.

"Buatkan kembali saya kopi"ucap Gevan lalu kembali beranjak duduk.

Airin mengangguk dari pada ia digelitikin lagi.

Tak lama Airin kembali dengan membawakan segelas kopi dan meletakkannya diatas meja yang berada didepan Gevan.

Airin kembali ketempat duduknya.

Gevan menyesap kopi yang hangat itu.

"Ini baru pas"ucap Gevan membuat Airin memutar matanya malas.











🖊️Minggu,09 Oktober 2022
------------------------------------------

Untuk pembaca yang terhormat,
Tolong bantu vote dan komennya guna menghargai karya seseorang.

Vote dan komen agar membuat saya lebih semangat lagi untuk nulisnya.
Terima kasih🙏🏼


Transmigrasi menjadi istri presma!?(TAMAT)Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora