18 Hilang sudah

46.3K 3.6K 62
                                    

                   

                   ---------------------------

Gevan menghela nafas kasar.

Mereka pun menikmati makanan yang disajikan. Walau Airin masih memikirkan makanan sebanyak ini apakah hanya untuk mereka bertiga?

Tanpa mereka duga Mama tersenyum diam-diam entah apa yang telah direncanakannya.

                   
                     ----------------------

Mereka sudah selesai makan malam dan beranjak kearah sofa.

Airin duduk disamping Mama sedangkan Gevan duduk disisi sofa yang lain.

Airin menyandarkan badannya di sofa ruang tamu itu, entah kenapa badannya terasa panas dan begitupun dengan tenggorokan nya.

"Airin,kamu kenapa?"tanya Mama yang duduk disamping Airin.

"Kamu sakit?"tanya Mama

Airin menggeleng tapi jika boleh jujur ia merasakan ada yang salah dengan tubuhnya saat ini.

"Kalau gitu kami istirahat aja dulu di kamar Gevan"ucap Mama

Airin diam dan menatap kearah Gevan sekilas.

"Nggak usah Ma,kita pulang aja sekarang"ucap Gevan lalu hendak berdiri.

"Malam ini aja Gevan,biarkan kalian nginap disini"pinta Mama

"Papa juga nggak ada di sini,jadi Mama nggak sendirian"jelas Mama.

Gevan menghela nafas pelan. Ia tau Mama nya akan kesepian apalagi mengingat pembantu rumah yang tidak tinggal disana. Bibi hanya akan datang di pagi hari dan pulang di jam sembilan malam.

Gevan menatap kearah Airin yang kelihatannya memang sedang tidak enak badan.

Gevan kembali menatap kearah Mama nya dan mengangguk.

Mama tersenyum lalu membantu Airin menuju kekamar Gevan.

Setelah mengantarkan Airin, Mama kembali turun kebawah menghampiri Gevan.

"Mau Mama buat kopi?"tawar Mama

Gevan yang sedang fokus dengan ponselnya pun menatap kearah Mama dan mengangguk.

Mama beranjak menuju dapur dan membuatkan kopi untuk Gevan. Sebuah senyuman terbit dari ujung bibirnya.

"Maaf kan Mama, Gevan Airin"gumam Mama lalu membawa kopi itu keruangan tamu.

Mama menyodorkan gelas kopi itu kearah Gevan. Gevan menerimanya dan sesaat setelah itu langsung menyeruputnya.

Gevan yang merasa sedang ditatap menatap Mama yang sedang menatapnya.

"Kenapa,Ma?"tanya Gevan

"Nggak ada pa-pa"Mama menggeleng

"Enak kopinya?"tanya Mama kembali

Gevan mengangguk ia merasa ada sesuatu yang disembunyikan Mama nya.

                  ------------------------

Gevan menyeruput habis kopi itu lalu ia kembali fokus menatap ponsel digenggaman nya.

Namun ia merasakan denyutan pada bagian kepalanya dan merasa pusing yang menyerang kepalanya. Ia bahkan tidak fokus lagi mengetik keyboard di ponselnya.

Sekarang hanya ia sendirian berada diruang tamu, beberapa saat yang lalu Mama sudah pamit ke kamar.

Gevan benar-benar tidak bisa melanjutkan kegiatannya. Gevan beranjak bangkit dan berjalan gontai ke lantai atas menuju kamarnya.

Transmigrasi menjadi istri presma!?(TAMAT)Where stories live. Discover now