26 Motor

35K 2.9K 5
                                    

                    

                     -----------------------

"Lahir aja belum udah pusing duluan"kesal Alex dia pikir apa yang dipikirkan Farhan tadi

"Eh Lex lo juga mikirin itu tadi kan"kesal Farhan laku membalas menggeplak kepala Alex. Sedangkan Bima yang berada ditengah-tengah mereka hanya memutar mata jengah.







                     ----------------------

Hari ini Airin diizinkan keluar oleh Gevan dengan alasan ingin kerumah Bunda. Namun bukannya kerumah Bunda ia malah ke sekolah menemui sahabatnya.

Airin menunggu di dalam sebuah warung kecil yang tak jauh dari sekolah Bima dan yang lain dan juga merupakan sekolah ia saat masih menjadi Maira.

Terdengar langkah kaki menuju tempat Airin duduk.

Airin menoleh dan tersenyum kepada mereka bertiga.

Bima duduk didepan Airin bersama Alex dan Farhan duduk disamping kiri Airin .

"Udah lama nunggu?"tanya Bima

"Sekitar sepuluh menitan"jawab Airin

"Kita mau kemana?"tanya Farhan

"Ke mall"balas Alex

"Ke mall Mulu bosen"sarkas Airin

"Ke taman?"lanjut Alex

"Lo pikir anak kecil main ditaman"sarkas Farhan

"Lo pikir taman tu untuk anak kecil doang"sarkas Alex tak mau kalah

Bima memutar matanya jengah lalu menatap kearah Airin kembali.

"Jadi lo mau apa?"tanya Bima kepada Airin

Airin nampak berpikir dan terseyum miring kearah Bima membuat mereka bertiga mengeryit heran.







                     -----------------------

"Lo jangan bercanda deh Mai"ucap Alex kesal

"Iya nih Mai,ntar kenapa-kenapa malah kita yang salah"ucap Farhan masih tak menerima permintaan Airin

"Yang lain aja Mai,pasti kita turuti"jelas Bima khawatir

"Gue nggak mau yang lain__gue maunya itu"ucap Airin cemberut

"Bahaya Mai___ntar ketahuan suami lo gimana?ucap Bima mencoba menjelaskan

"Nggak pa-pa sebentar aja"ucap Airin sambil mengangkat jari tengah dan telunjuknya

"Lo nggak kasian apa sama gue"ucap Airin cemberut sambil mengelus perutnya yang datar.

Mereka bertiga saling tatap-tatapan lalu menghempaskan nafas panjang.

"Oke tapi jangan balapan"tegas Bima

Airin terseyum dan mengangguk.




Mereka berempat sudah berapa diarea jalan tempat mereka biasa latihan motor saat waktu luang sekolah dulu. Di sana sudah berjejer empat buah motor besar yang beragam warna merah,hitam,biru dan putih. Motor itu tak lain adalah motor milik mereka berempat saat balapan dulu.

Warna merah melambangkan api yang akan membakar jika berani menyentuhnya,motor itu adalah milik Bima.

Warna hitam melambangkan suramnya kehidupan dan kelamnya masa lalu,motor itu adalah milik Maira.

Warna biru melambangkan air yang akan terus mengalir hingga ia menemukan titik terang pembatasnya,motor itu adalah milik Alex.

Dan warna putih yang tak lain melambangkan kertas yang dianggap bersih namun mereka tak tau ada sesuatu yang bersembunyi dibaliknya,motor itu adalah milik Farhan.



Transmigrasi menjadi istri presma!?(TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang