04. Kejutan Menyakitkan

2.3K 328 12
                                    

Lisa merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Ia baru saja selesai membersihkan diri karena baru pulang. Tadi Mina mengantarkannya, namun dirinya meminta untuk turun cukup jauh dari rumahnya. Ia belum ingin memberi tahu tempat tinggalnya untuk saat ini, mungkin nanti jika waktunya sudah tepat.

Ia juga di beritahu asisten rumah tangga jika orangtuanya pergi dalam beberapa hari dan saudara-saudaranya juga sedang pergi keluar sejak beberapa waktu lalu.

Ting~

Ponselnya berdenting, menandakan ada pesan masuk.

Lisa segere membukanya. Dan pesan itu ia dapat dari Mina.

-Sudah sampai?

-Sudah. Aku baru selesai mandi. Ada apa?

Gadis itu memiringkan tubuhnya sembari memandangi layar ponsel yang menyala terang.
Di seberang sana Mina tengah mengetik.

Lisa masih menunggu, karena cukup lama sekali temannya itu mengetik pesan. Hingga setelah hampir satu menit typing, akhirnya satu pesan panjang muncul.

-Sebenarnya aku bingung harus memulai dari mana. Tapi aku harus berterimakasih lebih dulu padamu, Lisa-ya. Dan aku juga meminta maaf karena tidak bisa mengatakan lebih awal. Besok aku akan pergi, ikut bersama orangtuaku ke luar negeri.

Lisa terkejut bukan main. Ia sampai terduduk di tempat tidurnya saat membaca pesan tersebut.
Ingin memberikan balasan, namun pesan baru dari Mina masuk lagi.

-Meski waktu bersamamu cukup singkat, tapi aku sangat senang. Terimakasih ya sudah menemaniku di saat aku sangat kesepian. Aku harap kita bisa bertemu lagi. Aku menyayangimu Lisa. Teman baikku!💗

"Oh my God. Apa maksudnya ini." Lisa segera mengetikan balasan kemudian mengirimnya. Namun Mina langsung Off, sehingga pesan yang ia kirim hanya bercentang satu abu-abu.

Tak sampai di situ, ia segera menekan tombol panggilan. Saat sudah berdering Lisa memilih beranjak dari ranjang dan berjalan kesana kemari dengan gelisah.

Pesan dari Mina membuatnya cukup terkejut dan khawatir. Kenapa gadis itu tiba-tiba seperti ini, padahal beberapa hari ini dan tadi Mina terlihat santai dan biasa saja.

Tutt~ maaf nomor yang anda tuju tidak dapat di hubungi. Silahkan tek-

"Ya Tuhan. Dia hanya bercanda bukan?" Lisa menggigit ujung jempolnya, gelisah. Sekali lagi menekan tombol panggilan pada gadis itu. Dan nihil, nomornya malah tidak aktif.

Lisa menepuk dadanya yang serasa sesak. Entah kenapa tangannya juga mendadak gemetaran.
Ini adalah kali pertama ia merasakan sensasi tidak biasa.

Sekali lagi, Lisa membaca pesan yang di kirim Mina. Dan saat itu juga tanpa sadar air matanya turun perlahan.

×××××××××××××××××××××

Mina mematikan ponselnya. Matanya terpejam sembari membiarkan air mata turun membasahi pipinya yang terasa panas, akibat baru saja mendapat bogem mentah dari Ayah tirinya.

Beberapa waktu lalu saat dirinya baru saja pulang, Ibunya langsung memarahinya panjang lebar tanpa bertanya lebih dulu dia baru saja dari mana. Dan saat dirinya menjawab tuduhan tidak mengenakan Ibunya dengan nada tinggi, tanpa di duga Ayah tirinya tiba-tiba memukulnya.

Strong Girl Where stories live. Discover now