05. Sebuah Awal

2.1K 294 17
                                    

Ini sudah hari ketiga setelah Teman sekelasnya meninggal. Namun perbincangan tentangnya juga belum usai. Malah ada hal kurang mengenakkan yang mulai mengganggu Lisa.
Dirinya, ikut terseret dalam cerita mereka sekarang.

Seperti saat ini contohnya. Saat Lisa akan keluar dari kelas, banyak orang yang mengerubunginya. Mengajukan pertanyaan yang seharusnya tak mereka lontarkan.

"Lisa-Ssi. Apa benar, sebelum Mina meninggal kau bersamanya? Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa dia tiba-tiba bunuh diri?"

"Apa kau tau penyebab dirinya meninggal?"

"Bagaimana tanggapan orangtuanya saat itu?"

Lisa mulai menatap orang-orang di hadapannya dengan gelisah. Kedua tangannya saling meremas erat di ikuti deru nafas yang sedikit memburu.

Tatapan mereka, entah mengapa Lisa takut melihatnya. Mereka sedang menghakiminya kah sekarang?

"Atau telah terjadi sesuatu di antara kalian? Bukankah kalian berteman baik selama ini." Kim Goeun, gadis yang memasang wajah ramah itu terus bicara. Nampak sekali jika dia sedang memojokkan Lisa.

Lisa mengusap lehernya yang mengeluarkan keringat dingin.

"M-molla.. "

"Masalahnya ini janggal. Setau aku, Mina terlihat baik-baik saja selama ini. Dan sangat aneh bukan, kenapa dia tiba-tiba meninggal tanpa alasan."
Ucapan gadis itu mendapat anggukan setuju dari teman-temannya. Mereka terus mencecar Lisa tanpa ampun.

Lisa benar-benar tak bisa jika terus berada disana. Ia harus pergi sekarang juga. Namun saat akan pergi, dengan cukup kuat Gadis berambut hitam sepunggung itu menepuk bahunya. Sontak dirinya menegang dan tanpa sadar berteriak.

Puk~

"AKU BILANG TIDAK TAU!"

Goeun menahan tangannya di udara. Ia terkejut karena gadis di hadapannya tiba-tiba berteriak.

Lisa yang mulai sadar apa yang baru saja ia lakukan memilih segera pergi dari sana. Meninggalkan beberapa pasang mata yang menatapnya aneh dan curiga.

Dirinya hanya punya satu tujuan, yaitu menuju toilet. Sesampainya disana Lisa langsung masuk ke salah satu bilik yang kosong dan menguncinya dengan terburu-buru.

Gadis itu mendudukan tubuh gemetarannya di atas closet. Beberapa kali ia mengacak rambutnya karena telinganya terasa berdenging dan sakit.

Tanpa di duga, beberapa waktu setelahnya Lisa menangis tanpa suara. Dengan tangan gemetaran itu ia menutup mulutnya agar isakannya tidak terdengar keluar.

"Aku takut... Kenapa kau harus pergi dengan cara seperti ini Mina-ya... "

Gadis itu memejamkan mata lalu menunduk. Mulai menggeleng beberapa kali, mengenyahkan pertanyaan-pertanyaan yang terus terngiang di kepalanya.

"Kau bahkan tidak memberitahu apapun padaku. Bagaimana aku harus menjawab mereka... Hiks.. "

Rosé baru saja tiba ke kelasnya. Namun sesampainya disana, suasana kelas terlihat riuh berisik. Ia juga mendapati sahabatnya berada di tengah-tengah anak-anak lain seperti sedang serius membicarakan sesuatu.

Ia tak bisa menangkap jelas apa yang tengah mereka bicarakan, namun intinya mereka seperti sedang membicarakan Lisa saat ini.

Kening gadis itu terlihat sedikit mengerut. Bingung.

"Ada apa ini?" Ia bergumam sembari memperhatikan sesisi kelas. Namun ia tak mendapati orang yang tengah di perbincangan itu disana.

Rosé memilih duduk di bangkunya, ia akan tanyakan saja nanti pada Goeun apa yang sedang mereka bicarakan.

Strong Girl Donde viven las historias. Descúbrelo ahora