10. Sulit Di Lewati

1.9K 288 12
                                    

"Kalau aku jadi Rosé, aku tidak akan Sudi tinggal bersamanya."

"Iya. Pasti sulit untuk tinggal bersama selingkuhan Ayahnya. Apalagi anaknya juga harus sekolah di tempat yang sama seperti sekarang."

"Harusnya anak haram itu malu, ya."

"Mungkin dia tidak punya rasa malu. Menjijikkan."

"Benalu sepertinya tidak pantas bahagia."

Lisa hanya menghela nafas, sebisa mungkin menulikan pendengaran dari orang-orang yang mulai mencemoohnya sepanjang hari. Dalam hati ia bertanya-tanya, tidakkah mereka lelah terus membicarakannya. Namun bukannya lelah ternyata, mereka malah semakin senang melakukannya.

Setelah kejadian beberapa waktu lalu, hidupnya benar-benar tidak bisa tenang barang sedetik pun. Ada saja hal yang membuat Lisa sakit. Hari itu, Ayahnya sampai marah besar karena menuduh dirinya memberontak dengan sengaja membongkar identitasnya. Lisa mencoba memberikan pembelaan bahwa bukan dirinya yang melakukan itu, namun tak ada yang percaya.

Ibunya bahkan tak segan menyiksanya padahal saat itu dirinya sangat butuh pelukan, wanita itu juga tak menghiraukan penjelasannya lebih dulu. Sakitnya dua kali lipat.

Yoona sampai mengatakan, jika karena Lisa mereka bisa saja di usir dari sana. Maka dari itu, Lisa terpaksa harus mengakui jika yang terjadi adalah salahnya.

"Hah.. " bahkan untuk sekedar menghela nafas sekali pun, berat sekali rasanya.

"Hei."

"Uh?"

Byur~

"Astaga. Maaf. Aku... Sengaja .. Hahahaha... "

Lisa mengusap sebagian wajahnya yang basah dengan lengan. Mengabaikan tertawaan gadis-gadis di hadapannya saat ini.
Ia menghela nafas berat mendapati seragamnya berantakan.

"Aku berniat memberimu minuman segar, Jalang. Habisnya wajahmu suram sekali. Maaf ya?" Gadis berkulit putih pucat itu tersenyum sembari mendekatkan wajahnya ke arah Lisa.

"Kau marah ya?"

Lisa mengabaikannya, memilih memutar arah untuk pergi. Namun sepertinya mereka tak akan membiarkannya hanya sampai di situ.

Grep~

"Goeun-Ssi. Apa yang akan kau lakukan?" Seorang temannya bertanya.

"Hmm. Sedikit menjahilinya tidak apa-apa bukan?"

Lisa mengeraskan wajahnya. Mulai menatap empat gadis itu bergantian.

"Ada apa? Kau takut?"

Lisa menyentak seseorang yang memeganginya hingga terlepas.

"Biarkan aku pergi."

Goeun bersedekap dada. Menatap Lisa sinis.

"Kenapa?"

Lisa menatap gadis di hadapannya dengan wajah lelah. "Aku, lelah."

"Maaf saja, kau baru bisa pergi setelah bersenang-senang bersama kami. Ayo cepat bawa dia!"

Goeun memerintah ketiga temannya untuk membawa Lisa mengikuti langkahnya. Lisa sendiri tak bisa melawan karena kalah jumlah. Selain itu, dia tidak bohong saat mengatakan dirinya lelah. Dia sedang sangat lelah.


×××××××××××××××××××××××


Jennie fokus dengan buku di tangannya dan headphone yang menyumpal kedua telinganya. Dan gadis di sampingnya juga terlihat tak peduli karena tengah bercengkrama dengan teman-temannya.

Strong Girl Where stories live. Discover now