12. Alasan Untuk Tidak Menyerah

2K 272 12
                                    

Tok-tok-tok!

"Lisa! Keluar dari kamarmu sekarang!

Tok-tok-tok!

Lisa yang duduk di pinggiran ranjang hanya menatap lesu ke arah pintu kamarnya. Memperhatikan handle pintu yang terus bergerak-gerak oleh orang dari luar sana.

Tok-tok-tok!

"Lisa!"

Itu adalah Ibunya, karena sudah hampir tiga harian dirinya tidak masuk sekolah tanpa alasan, Yoona marah besar dan menjadi seperti itu padanya sekarang.

Lisa menghembuskan nafas panjang. Perlahan ia beranjak dari sana.

Tok-tok!

Ceklek~

Lisa membuka sedikit pintu kamarnya. Dan disana sang Ibu menatap dirinya seakan siap memakannya.

"Buka!"

Lisa menggeleng.

"Buka!"

Yoona mendorong pintu di hadapannya, sedikit lebih kuat karena Lisa menahannya. Pada akhirnya pintu kamar itu terbuka lebar, dan gadis berponi itu berdiri dengan pasrah.

Brak~

"Sebenarnya kau ini kenapa?"

Lisa menunduk, enggan bersuara.

"Jika orangtua bertanya itu di jawab, jangan diam saja." Yoona memangku kedua tangannya di depan dada. Tatapannya masih tajam menghunus pada putrinya.

"Aku tidak mau sekolah."

"Apa?" Yoona bertanya, memastikan pendengarannya tidak salah.

Lisa masih memalingkan wajahnya, namun kembali bersuara seperti sebelumnya. Kali ini suaranya sedikit lebih keras.

"Aku tidak mau sekolah!"

Yoona menyentuh keningnya dengan sebelah tangan. Sejenak memutar tubuhnya membelakangi Lisa. Setelah itu ia kembali menatap putrinya.

"Apa alasannya? Kenapa kau berfikir seperti itu!"

Lisa mengepalkan tangannya di samping tubuh. Mati-matian menahan air mata yang siap turun kapan saja.

"Kau baik-baik saja. Kau tidak sakit. Kenapa kau berfikiran tidak mau sekolah? Mau jadi apa kau nantinya, hah?!"

Yoona benar-benar tak habis fikir.

"Kau ingin menjadi orang bodoh agar orang-orang menertawakanmu, begitu?!"

Lisa menggigit bibirnya kuat-kuat.

"Dengarkan aku." Yoona mencengkeram bahu Lisa, membuat atensi gadis itu kini teralih padanya.

"Kau tidak tau kan, seberapa keras hidup dan perjuanganku untuk sampai di titik ini? Jadi, kau jangan mengecewakanku. Aku mohon."

Lisa tertegun, untuk pertama kalinya dalam seumur hidup dia mendengar Ibunya memohon padanya. Terlihat dari tatapannya yang melunak, Yoona nampaknya serius mengatakannya.

"Ma... "

"Hidupku dulu lebih buruk darimu, Lisa. Maka biarkan aku menikmati hasilnya sekarang. Aku tidak mau kembali ke kehidupan sebelumnya,"

Yoona menjauhkan kedua tangannya dari tubuh Lisa.

"Tapi Ma, aku lelah."

"Jika lelah, istirahat. Untuk hari ini aku memaafkanmu. Tapi mulai besok, tidak ada alasan lagi."

Strong Girl Where stories live. Discover now