21. Resah

1.2K 188 12
                                    

"Astaga, aku melupakan sesuatu."

Lisa mengurungkan niatnya untuk tidur karena tiba-tiba saja teringat dengan sesuatu yang penting. Bergegas ia melihat ponselnya yang menunjukkan sebuah pengingat tentang hari ini.

'Ulang Tahun Mina🎂'

Hampir saja ia melupakan hari penting sahabatnya yang telah pergi itu, dia sudah berjanji akan merayakan ulang tahunnya hanya berdua yang di rencanakan beberapa bulan lalu saat orangnya masih ada. Meskipun Mina telah pergi untuk selamanya, Lisa masih memegang janji itu dan ingin menepatinya agar mendiang sahabatnya tidak sedih di atas sana.

Ia tak memperdulikan jika nanti Ibunya murka karena dia pergi lagi, dia sudah kebal dengan itu semua.

Setelah mengganti pakaiannya dengan yang lebih santai, gadis itu melengang pergi dengan tas kecil dan ponselnya. Melirik kiri kanan yang sepi sebelum benar-benar meninggalkan rumah.

Hari mulai gelap, Lisa memilih pergi tanpa di antar supir. Dia berjalan kaki tak jauh dari rumahnya hingga taksi yang dia pesan akhirnya sampai.

Tak ingin membuang waktu, gadis berponi itu segera menyuruh untuk mengantarnya ke sebuah toko kue. Setelah itu baru ia pergi ke tempat tujuan sebenarnya.

*****************************

Rose menatap kekasihnya dengan tatapan kecewa, bukan respon yang seperti ini yang ia harapkan.
Jaehyun sangat jahat.

"Jae, kau serius?"

"Aku tidak yakin anak yang di kandunganmu itu anakku. Selain itu, kau juga selalu dekat dengan laki-laki lain. Kau kan murahan."

Rose tak menangis, namun dadanya sangat sakit seperti ada sesuatu yang tumpul menghantamnya dengan keras disana.

"Aku tidak peduli kau hamil atau tidak, sejak lama aku sudah ingin mengakhiri hubungan kita. Jujur saja, aku tidak memiliki perasaan padamu."

Jaehyun sangat santai mengatakannya, seolah yang baru dia katakan itu hal sepele.

Rose tak habis fikir di buatnya.
"Kau brengsek Jaehyun."

Lelaki itu tersenyum tipis. "Kau baru tau?"

Rose menarik pakaian Jaehyun dengan erat, matanya menampilkan kilat amarah yang tertahan. Jaehyun membiarkannya dan memilih menatap ke arah lain.

"Kau benar-benar brengsek! Sialan!"

Rose berteriak, amarahnya mulai ia keluarkan. "Ini salahmu Jaehyun! Aku tidak pernah berhubungan dengan orang lain selain dirimu! Dan dengan entengnya kau mengataiku murahan! Dasar brengsek!"

Jaehyun mengusap telinganya yang mulai terasa panas, juga Rose tak berhenti mengguncang tubuhnya semakin kuat hingga ia kesal sekarang.

"Lepas! Jauhkan tangan kotormu dariku!"

Rose hampir saja jatuh jika tidak segera menyeimbangkan tubuhnya saat di sentak cukup keras oleh Jaehyun.

"Jaehyun!"

"Jangan salahkan aku, bodoh! Kau sendiri yang merayuku dan mengemis menginginkan aku. Jadi sekarang rasakan sendiri akibatnya! Aku tidak peduli!"

Jaehyun berniat meninggalkan gadis itu, namun tiba-tiba langkahnya tertahan karena Rose berlutut dan memeluk kakinya sangat erat. Tangisnya juga semakin tak terkendali.

"Jae.. aku mohon .. jangan tinggalkan aku.. hiks .. "

Jaehyun mengepalkan tangannya, kepalanya menoleh memperhatikan Rose yang kacau di bawahnya.
Dalam hati, ia sebenarnya tidak tega dan masih terkejut mendengar kehamilan gadis itu, hanya saja dia tidak siap. Selain itu, ini pun termasuk dalam langkah balas dendamnya.

Strong Girl Where stories live. Discover now