8. PERIHAL NASI GORENG.

4.1K 147 56
                                    

8. PERIHAL NASI GORENG.

G.A.L.A.K.S.I.

-untuk segala kenangan indah yang sempat tinggal-

"Tidak ada perpisahan yang tidak menyakitkan meskipun gantinya lebih baik dari sekarang."-Aqila Livona.

.
.

HAPPY READING!!

***

"Iya deh iya maaf, Ra. Jangan marah dong nanti nggak cantik lagi, terus status jomblo lo bakal bertahan lama, nanti malah dikatain galak alias nggak laku-laku hahaha." ucap Alden yang tertawa terbahak-bahak.

Azura yang mendengar itu langsung mencubit pinggang Alden dengan kencang."Apa lo bilang! Ngomong lagi coba! Ngomong sekali lagi!"

Alden meringis kesakitan."Arghh! Aduh sakit, Ra, lepasin cubitan lo, Ra. Sakit banget pinggang gue, lo nggak kasian apa sama sepupu lo yang ganteng ini yang mirip sama Lee Min Ho."

Azura melepas cubitan itu lalu memukul pundak Alden."Jangan halu di pagi hari!"

Alden pun mengusap pundak yang baru saja mendapatkan pukulan dari Azura."Yaelah, Ra, galak banget lo jadi cewek. Yang kayak gini nih yang bikin cowok-cowok itu nggak berani buat ngedeketin lo, paling cuma bisa jadi fansnya lo aja."

"Bodo amat gue mau ke kelas, bye Alden galak!" teriak Azura seraya berlari ke arah kelas sambil melihat Alden yang berada di belakangnya dengan cowok itu yang menatap tajam ke arahnya.

"Azura anjing awas lo, ya!" jawab Alden yang tidak kalah kencang, yang membuat mereka jadi bahan tontonan siswa dan siswi yang berada di lapangan Mandala."Apa lo lihat-lihat gue!"

Azura yang sudah masuk ke dalam kelas menghela napas tenang karena belum ada satu orang pun di sana. Gadis itu tampak celingak celinguk melihat sekelilingnya memastikan kondisi sekitar kelas sangat aman, setelah memastikan tidak ada satu orang pun yang melihat gadis itu menaruh kotak bekal miliknya ke kolong meja Galaksi. Tidak lupa dengan secarik kertas yang memberi tahu kalau kotak bekal itu untuk Galaksi yang tidak ada nama pemberinya.

Namun tiba-tiba saja tanpa gadis itu sadari ada salah satu siswa yang melihatnya lalu cowok itu menghampiri Azura ke dalam kelas."Ra, lo ngapain ngasih Galaksi nasi goreng?!" tanya Delon yang membuat Azura menatap cowok itu kesal.

"Terserah gue lah, ada hak apa lo ngelarang gue? Nggak ada kan, Lon!"

"Ikut gue." ucap Delon yang menarik tangan Azura menuju ke atas rooftop.

Ketika mereka sudah sampai rooftop Azura melepas genggaman tangan Delon lalu berdiri dihadapan cowok itu."Lo ngapain sih narik-narik tangan gue, terus bawa gue ke tempat ini?!"

"Lo suka sama si Galaksi?" tanya Delon yang menatap Azura penuh selidik.

"Kalau gue emang suka sama si Galaksi emangnya kenapa hah?! Mau gue suka atau nggak sama dia, lo nggak berhak ngelarang gue, Lon."

"Gue masih sayang sama lo, Ra. Gue pengin kita balik lagi kayak dulu. Kenapa lo nggak kasih gue satu kesempatan aja, Ra?"

"Delon stop bisa kan perihal kita itu udah masa lalu, jadi lo jangan ikut campur sama semua urusan gue, ngerti lo?!"

Delon memegang kedua pundak Azura lalu menatap gadis itu dengan serius."Ra, lihat gue lihat mata gue, Ra. Gue itu serius sama lo, tolong percaya sama gue, Ra. Gue sama Sandra juga nggak kayak apa yang lo pikirin selama ini."

DEAR GALAKSI [✓]Onde histórias criam vida. Descubra agora