21. KETUA LEVATOR.

2.8K 99 10
                                    

21. KETUA LEVATOR.

G.A.L.A.K.S.I.

-untuk segala kenangan indah yang sempat tinggal-

"Kita punya keinginan tapi semesta punya kenyataan." -Aldino Lengkara.

.
.

HAPPY READING!!

***

Azura tampak sedang menatap langit-langit kamarnya hari ini banyak sekali kejutan yang membuat semangat gadis itu menghilang. Tiba-tiba saja ketukan pintu terdengar yang membuat Azura bangun dari tidurnya, Melati membuka pintu kamar Azura dengan pakaian yang sudah rapih seperti ingin pergi.

"Ra Bunda mau ada perlu di luar, kamu di rumah aja ya jangan ke mana-mana." ucap Melati yang menggenggam gagang pintu.

"Tapi ini udah malem, Bun. Bunda sering banget ninggalin Zura di rumah sendirian." jawab Azura.

"Zura udah ya jangan kayak anak kecil."

"Tapi Bun--" ucap Azura terpotong karena Melati menutup pintu kamar Azura.

"Padahal Zura pengin banget cerita ke Bunda, soal semua yang Zura alamin hari ini. Tapi kayaknya nggak mungkin bisa deh, Zura terakhir cerita tentang hari-hari Zura aja pas Ayah masih ada." ucap Azura dengan lirih.

Tiba-tiba saja terdengar ketukan dari arah pintu kaca kamar gadis itu yang membuat Azura sangat terkejut. Pasalnya kamar Azura berada di lantai dua tidak mungkin ada seseorang yang naik ke atas balkon kamar, gadis itu mencari sesuatu benda untuk berjaga-jaga Azura mengambil satu bantal miliknya lalu melangkah dengan perlahan ke arah pintu balkon gadis itu sangat waspada takut jika itu adalah pencuri atau penjahat.

"Siapa di sana?" tanya Azura sebelum membuka pintu kaca di depannya."Oke Zura jangan takut."

Azura bersiap-siap membuka pintu itu ketika gadis itu sudah membukanya, ia melihat seseorang yang berdiri di balkon kamar gadis itu, dengan cepat Azura memukul cowok itu dengan bantal yang Azura bawa di tangannya."Siapa lo, berani banget naik ke atas balkon kamar gue!"

"Eh, Ra, aduh sakit berhenti, Ra. Ini gue Dirga." ucap Dirga sambil melindungi kepalanya.

Azura terkejut gadis itu berhenti memukul cowok di depannya ketika melihat yang ternyata di depannya adalah Dirga."Aduh sorry-sorry sakit ya, sorry gue nggak tahu gue kira lo pencuri atau nggak penjahat gitu. Lagian aneh banget bukannya dateng lewat pintu ini kenapa lewat balkon, gimana cara lo naiknya ini kan tinggi banget."

"Tadi gue nggak sengaja lihat Bunda lo pergi, tadinya gue mau lewat pintu cuma nggak jadi, gue naik ke sini lewat itu pohon." jawab Dirga yang menunjuk salah satu pohon yang batangnya mengarah ke arah balkon kamar Azura.

"Terus lo mau ngapain ke sini?"

"Mau ngajak lo jalan."

"Jalan? Jalan ke mana?"

"Ke mana aja."

"Tapi gue nggak dibolehin keluar sama Bunda."

"Udah lo ikut aja." ucap Dirga yang menarik tangan Azura.

Azura menghentikan langkah cowok di depannya."Eh nggak lewat sini juga dong, masa lo mau turun lewat pohon lagi terus ajak gue, lo tunggu di ruang tamu aja gue juga harus siap-siap dulu."

"Udah nggak usah, lagian lo kayak gini aja udah cantik, Ra."

"Lagian nggak lama kok, masa gue pakai baju tidur, lo tunggu aja di luar."

DEAR GALAKSI [✓]Where stories live. Discover now