DEAR GALAKSI [✓]

9. UPIK ABU.

9. UPIK ABU.

G.A.L.A.K.S.I.

-untuk segala kenangan indah yang sempat tinggal-

"Aku tahu kamu suka hujan, tapi jangan terlalu lama mainnya nanti sakit."-Aldino Lengkara.

.
.

HAPPY READING!!

***

Alden mentoyor kening Alvino kencang sampai membuat Alvino hampir saja terjatuh ke belakang jika tidak ditahan oleh Guntur dan Laskar yang berada di sampingnya."Yeh jelmaan buaya, itu mah maunya lo aja, lo seneng tapi Azura yang dapet malapetaka gara-gara lo."

Alvino mengusap keningnya yang baru saja ditoyor oleh Alden."Pelan-pelan dong, hampir kejengkang gue nih gara-gara lo. Lagian apa salahnya kan, gue berharap gitu kalau nanti Azura bakal suka sama gue bukan si Galak."

"Lo sama Galak aja bedanya jauh banget, Vin, bagaikan langit sama bumi asal lo tahu. Nggak mungkin Azura bakal beralih ke modelan buaya kayak lo ini."

"Gue setuju sama Alden, kasian si Azuranya juga nanti bakal diserang sama cewek-cewek lo itu nantinya, mending kalau cuma satu lah ini nggak tahu ada berapa cewek lo sekarang." timpal Guntur.

"Tiga puluh doang yaelah." jawab Alvino dengan santainya.

Laskar tampak menggelengkan kepalanya dengan wajah terkejut."Nggak kurang banyak tuh, Vin? Gue dong setia sama satu cewek."

"Yeh lo mah emang udah bucin banget sama si Melody."

"Kalian tahu nggak sih, suara serene kalau lagi sama orang yang kalian suka?" tanya Guntur yang mencoba mencairkan suasana.

"Apa?" tanya Aldino.

"Miss you, miss you, miss you."

"Ya guys, temen kita lagi ada yang depresi akan cinta, ya." sahut Alden.

"Hahaha."

"Gue misal lagi stres kan, jadi gue tiap hari beli kacang kerjaannya." celetuk Alvino.

"Kenapa?" tanya Galaksi.

"Karena melepas peanut."

"HAHAHA."

"Tapi lo tahu nggak alasannya kenapa itu donat tengahnya bolong? Soalnya cok yang utuh hanya cintaku padanya." ucap Laskar setelah mengucapkan itu ia langsung menatap ke arah Melody dengan kedipan matanya.

"Anjir... makin-makin emang gila." sahut Guntur.

"Tiba-tiba langsung terlintas di otak gue lo ngejokes kayak gini. Bro lo tahu nggak gerakan apa yang paling sulit untuk dilakukan?" ucap Alvino.

"Iya tanya apaan tuh." sahut Alden.

"Jawabannya move on bro."

"Hahaha."

"Hahaha."

Di sisi lain Diva tidak sengaja melihat Galaksi yang sedang menatap Azura dengan tatapan yang tidak bisa diartikan."Ra, itu kok si Galak kayak lagi ngelihatin lo terus deh, tapi gue nggak ngerti arti tatapannya."

Azura menatap ke arah Galaksi beberapa detik lalu kembali menatap ke arah Diva."Udah biarin aja, Div."

Setelah itu Azura pun menghela napas panjang."Pasti gara-gara nasi goreng tadi." batinnya.