31. RUMAH SAKIT (3).

2.8K 91 0
                                    

31. RUMAH SAKIT (3).

G.A.L.A.K.S.I.

-untuk segala kenangan indah yang sempat tinggal-

"Setiap kali aku ingin mencoba melupakanmu, aku selalu ingat betapa bahagianya aku saat mengenalmu." -Sasya Tamara.

.
.

HAPPY READING!!

***

Damar berjalan melewati sebuah lorong, yang terlihat sangat gelap tidak ada cahaya di sana. Cowok itu berjalan dengan perlahan ia terlihat kebingungan, sampai tiba-tiba saja Damar melihat sebuah cahaya di ujung lorong.

"Gue di mana sekarang."

Namun cowok itu tampak terkejut melihat seseorang yang berada di cahaya itu."Bunda." gumam Damar yang membulatkan matanya. Apa cowok itu salah lihat.

Damar ingin berlari ke arah wanita itu. Namun, ketika baru beberapa langkah, cowok itu menghentikan langkahnya ketika mendengar suara yang tidak asing memanggil namanya.

"Damar, jangan pergi, Mar!" pekik Azura yang melihat Damar berada di depannya.

Damar mengalihkan pandangannya ke arah belakang melihat gadis itu yang manatapnya dengan napas tidak teratur."Azura."

"Mar ayo ikut gue pulang, yang lain udah nunggu lo."

"Gue mau, tapi gue juga mau ketemu sama Bunda." Cowok itu menatap ke arah Bundanya sesaat lalu kembali menatap ke arah Azura.

Azura tampak menggeleng."Nggak, nggak boleh sekarang. Gue mohon ikut gue, Mar."

Damar meyakinkan dirinya untuk memilih di antara mereka, sampai Damar berlari ke arah Bundanya. Namun, langkahnya terhenti ketika mendengar ucapan wanita di depannya.

"Damar Bunda kangen sama kamu, tapi Bunda nggak bisa buat bawa kamu sekarang. Kamu belum waktunya buat pergi sama Bunda, ayo ikut Azura kembali sama semua temen-temen kamu. Bunda bakal nunggu kamu sampai kapan pun itu Damar."

"Tapi Damar--"

Wanita itu menghampiri Damar lalu memeluknya setelah itu mengusap kedua pipi cowok itu dengan lembut."Nggak ada tapi-tapian Damar, bukan sekarang waktunya. Pergi ke Azura, kasihan dia udah nunggu kamu. Semua temen-temen kamu juga masih butuh kamu Damar."

"Ayah jahat Bunda, Damar nggak mau tinggal sama Ayah. Damar cuma mau sama Bunda."

Wanita itu menghela napas lalu tersenyum."Mungkin Ayah emang jahat, tapi kamu masih di kelilingi sama orang-orang yang sayang sama kamu. Masa kamu tega ninggalin mereka semua, karena ikut sama Bunda sekarang."

"Damar ayo." timpal Azura.

"Itu Azura udah manggil-manggil kamu."

Damar menatap ke arah Azura yang terlihat di wajahnya penuh dengan harapan agar cowok itu ikut pergi bersamanya.

Damar menatap ke arah Bundanya."Iya Damar ikut sama Zura."

Wanita itu memeluk Damar."Bunda seneng dengernya." Lalu ia menatap ke arah Azura."Azura, mau peluk Bunda juga?"

Azura yang mendengar itu berlari ke arah mereka lalu ikut memeluk wanita itu.

Wanita itu mengusap rambut Azura dengan lembut."Azura, Bunda titip Damar sama kamu, ya."

DEAR GALAKSI [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang