38. BERCAK MERAH.

2.8K 101 6
                                    

38. BERCAK MERAH.

G.A.L.A.K.S.I.

-untuk segala kenangan indah yang sempat tinggal-

"Fiksi itu bisa bikin kita yang baca jadi salting sendiri, ngerasa dicintai oleh dia yang sebenarnya hayalan dari authornya sendiri." -Galaksi Cakrawala.

.
.

HAPPY READING!!

***

Mak Fitri pun datang membawa enam air minum di atas nampan lalu diserahkan kepada Galaksi dan teman-tamannya."Mak lihat kalian kayak kecapekan sampai lemes gitu."

Guntur mengangguk."Iya, Mak, capek banget, panas lagi untung nggak pingsan di lapangan."

"Lebay lo." celetuk Alden.

Mak Fitri tersenyum melihat tingkah mereka."Yaudah Mak mau ngurus yang lain dulu di warung."

"Iya, Mak, makasih, ya." sahut mereka serentak.

"Iya sama-sama." Setelah itu Mak Fitri pun melangkah pergi.

Azura tampak berdiri yang membuat semua mata menatap ke arahnya."Gue pergi dulu ya, sebentar aja kok."

"Lo mau ke mana, Ra? Gue temenin, ya." ucap Olivia yang menawarkan diri.

"Nggak usah, Liv. Gue sendiri aja, kalian lanjut aja ngobrolnya, nanti kalau udah selesai gue ke sini lagi kok."

"Yaudah, tapi kalau ada apa-apa kabarin kita, ya." timpal Galaksi.

Azura mengangguk."Iya, Lak." Setelah itu Azura melangkah pergi, Galaksi dan Nathan menatap tubuh gadis itu sampai tidak terlihat.

"Gue juga ada perlu, gapapa kan gue tinggal sebentar, nanti gue balik lagi ke sini." ucap Aldino yang sudah tampak berdiri.

"Tumben banget, mau gue temenin nggak?" tanya Alvino yang menatap ke arah saudara kembarnya.

"Nggak usah, gue sendiri aja."

"Yaudah sana."

"Hmm." Aldino pun melangkah pergi keluar kantin seraya membawa minumannya.

"Ada yang mau kita berdua omongin sama kalian." ucap Nathan setelah minum ia menatap ke arah Galaksi lalu beralih menatap ke arah teman-temannya.

"Ngomong soal apa? Kayaknya serius banget nih, ada kejadian apa yang kita nggak tahu?" tanya Alden yang menatap serius ke arah Galaksi dan Nathan.

"Semalem ada sosok misterius yang dateng ke rumah Azura, gue nggak tahu pasti apa yang mau dia lakuin ke Azura, Nathan udah coba kejar sosok itu tapi gagal." ucap Galaksi setelah meneguk minumannya sampai setengah.

"Lo serius, Lak?" tanya Melody untuk memastikan.

"Buat apa gue bohong soal kayak gini, Mel."

"Yang dibilang Galaksi itu bener, ini serius nggak ada bercanda." timpal Nathan.

"Dia masuk lewat mana emang? " tanya Laskar.

"Lewat pohon yang batangnya ke arah balkon kamar Azura, dia naik lewat sana kita berdua lihat langsung pakai mata kita sendiri, untung aja Azura gapapa."

"Kayak monyet anjir naik-naik pohon." celetuk Guntur tiba-tiba sambil tertawa ngakak.

Alvino pun ikut tertawa."Iya juga ya, kok bisa-bisanya dia kepikiran naik pohon."

DEAR GALAKSI [✓]Where stories live. Discover now