16. KEMUNCULAN DIRGA.

3.1K 105 21
                                    

16. KEMUNCULAN DIRGA.

G.A.L.A.K.S.I.

-untuk segala kenangan indah yang sempat tinggal-

"Manusia terindah adalah mereka yang khawatir omongannya melukai hati orang lain." -Melody Aldara.

.
.

HAPPY READING!!

***

Galaksi hanya tersenyum miring pada cowok itu yang ketakutan. Sementara kedua mata tajamnya menatap cowok itu seperti binatang buas yang kelaparan.

"Psikopat!!" Cowok itu menggertakan giginya. Dia harus bagaimana sekarang?

Duk!!

Cowok itu membalas menendang motor Galaksi dengan keras, lalu menambah kecepatannya lagi begitu motor Galaksi oleng. Ketika melihat pertigaan, cowok itu langsung berbelok dengan cepat.

Setelah itu, ia langsung berbelok lagi dengan cepat sebelum Galaksi berhasil mengejarnya.

"Bangsat!" umpat Galaksi sambil meninju udara karena sudah kehilangan jejak.

Drttt!!! Drttt!!! Drttt!

Tiba-tiba saja ponsel milik Galaksi berdering. Ketika ia mengambil ponselnya di dalam jaket, cowok itu tanpa ragu-ragu langsung menerima panggilan dari Laskar."Halo, Las, ada apa?"

"Lak udah nggak usah dikejar, yang di sini udah pada kabur semua, kita harus nyari tahu siapa mereka, mereka tahu tentang Damar, Lak." ucap Laskar dari seberang sana.

"Oke gue ke sana."

Galaksi melajukan motor sport milik Alden menuju ke lokasi tawuran itu. Ketika sampai Galaksi langsung membuka helm full facenya lalu menghela napas dengan kasar.

"Lak, ini gimana?" tanya Alden yang bersandar di mobil milik Galaksi.

"Kita ke markas sekarang, lebih enak bahas di sana daripada di jalan kayak gini." jawab Galaksi.

Azura yang tampak sedang membuka bungkusan permen milkita langsung menatap ke arah Galaksi."Ke markas gue aja."

"Apa-apaan lo nggak, ke markas gue."

"Gue aja, Lak."

"Gue."

Alden berdecak kesal."Markas kita itu sebelahan nggak usah ribut, udah ayo kita cabut dari sini."

Galaksi pun masuk ke dalam mobil lalu melajukan mobil miliknya memimpin di depan yang diikuti oleh yang lainnya di barisan belakang.

Ketika mereka semua sampai di markas mereka masuk ke ruangan rapat, yang di sana sudah terlihat beberapa gambar-gambar milik Damar yang terpajang di sebuah papan berukuran sedang.

"Kita harus cari bukti lebih banyak, biar kita bisa pecahin semua teka-teki yang dibikin sama Damar." ucap Galaksi dengan wajah serius.

"Bener kata Galaksi, tapi mulai dari mana kita cari tahunya?" tanya Melody.

"Cctv rumah Damar, kita harus ke sana lagi." jawab Aldino yang membuat mereka semua menatap ke arahnya.

"Gimana, Lak? Kita jalan kapan?" tanya Guntur.

"Besok pulang sekolah, kita ke rumah Damar, siapin semuanya." jawab Galaksi.

"Siap, Lak." jawab mereka serentak.

DEAR GALAKSI [✓]Where stories live. Discover now