27. MARKAS LEVATOR.

2.6K 87 2
                                    

27. MARKAS LEVATOR.

G.A.L.A.K.S.I.

-untuk segala kenangan indah yang sempat tinggal-

"Kamu tidak bisa untuk selalu kuat, tapi kamu bisa untuk selalu berani." -Laskar Bimantara.

.
.

HAPPY READING!!

***

"Lagi-lagi lo cuma diem aja, Din? Lo anggep kita apa sih? Gue kembaran lo kalau lo lupa, kok gue bisa nggak tahu soal ini." ucap Alvino yang mengepal kuat tangannya hingga urat-urat tangannya terlihat.

"Gimana gue mau ngasih tahu kalian, sedangkan kondisinya lagi rumit kayak gini. Galak sama Alden sampai hilang karena masalah ini."

Azura yang mendengar itu sangat terkejut."Hah? Mereka hilang, kok bisa?"

Guntur menghela napas dengan kasar."Kayaknya markas kita lagi diintai deh, Ra. Tapi kita nggak tahu siapa."

"Gue mau ikut kalian buat nyari mereka."

"Nggak ini terlalu bahaya, Ra. Mending lo sama yang lain ambil semua bukti di markas terus kasih ke kantor polisi. Guntur yang bakal nemenin kalian ke sana biar kalian aman, gue takut mereka masih ada yang di markas." timpal Laskar.

"Tapi Alden kan sepupu gue, masa gue nggak bantu dia, Las."

"Lo tenang aja serahin ini ke kita, Ra. Nanti juga kita bakal hubungin anggota kita yang lain kalau emang kondisinya bener-bener parah. Kalau masalah ini udah kelar kita langsung ke rumah sakit, rumah sakit yang paling deket dari sini rumah sakit apa sih ada yang tahu?"

"Kalau nggak salah nama rumah sakitnya itu, rumah sakit Cempaka Putih." jawab Alvino.

"Oke, nanti kita langsung ke rumah sakit malem ini juga, buat cek apa ada Damar di sana apa nggak."

"Kita juga mau ikut kalian ke rumah sakit." celetuk Diva.

"Kalian nyusul kita ke rumah sakitnya besok aja ya udah malem soalnya. Mending kita langsung ke markas sekarang keburu malem banget." ucap Guntur.

"Kalian hati-hati di jalannya, kalau ada apa-apa kabarin kita." ucap Laskar lalu menutup visor helmnya.

Azura mengangguk lalu menutup visor helmnya."Kalian juga ya hati-hati."

Mereka pun menjalankan motornya dengan arah yang berbeda. Namun, ketika Guntur, Azura, Melody, Aqila, Sasya, Diva, dan Olivia baru saja sampai di depan markas Nutcraker, mereka langsung membuka helm full facenya dengan wajah yang sangat terkejut. Mereka melihat markas sudah dalam kondisi mengenaskan, semua terlihat gelap bahkan lampu sudah terlihat pecah berjatuhan di atas lantai.

Mereka semua pun turun dari atas motor sebelum masuk ke dalam markas mereka mengambil sebuah batang kayu untuk berjaga-jaga.

Mereka berdiri berdampingan, sambil menggenggam satu batang kayu dengan sangat erat di tangan kanan mereka. Mereka saling menatap satu sama lain untuk memastikan bahwa mereka sudah siap untuk masuk.

"Girl kalian semua siap?" tanya Guntur yang menatap ke arah depan dengan serius.

"Siap!" jawab mereka serentak.

"Oke sekarang kita masuk."

Mereka berlari ke arah markas hanya dengan cahaya dari ponsel Olivia dan Sasya. Namun, di saat mereka berada di ruang tengah terlihat sangat sepi dan hening, Azura tampak celingak celinguk memastikan kondisi sekitar.

DEAR GALAKSI [✓]Where stories live. Discover now