46. JANGAN PERGI || SEASON 2.

3.3K 107 24
                                    

46. JANGAN PERGI.

G.A.L.A.K.S.I.

-tuhan aku mencintai dia, tolong beri aku hidup lebih lama-

.
.

HAPPY READING!!

***

Delon mengambil langkah lebar ke arah brankar, cowok itu mendorong mundur beberapa perawat yang sedang membenahi peralatan medis.

"Maaf, itu--"

"Diem kalian!" bentak Delon.

Para perawat terkejut mendengarnya, ingin tidak ingin mereka semua menyingkir dan memberi ruang pada cowok itu.

Cowok itu menyibak kain putih yang menutup seluruh tubuh Azura, disusul dengan membuka kancing baju teratas. Delon melakukan kompresi dada beberapa kali dengan kuat, ia juga memastikan ulang denyut jantung dan nadi Azura, membantu untuk mendongakkan kepala gadis itu agar bisa membuka jalan pernapasan.

Merasa tidak cukup, Delon meminta perawat untuk memberinya defibrillator.

Delon memang sedikit tahu mengenai beberapa tentang medis karena Bastian adalah seorang dokter.

Di tengah-tengah upayanya tersebut, semua kenangan ketika mereka masih bersama kala itu kembali melintas dalam benak Delon, cowok itu takut akan kehilangan seseorang yang ia sayang kembali dan marah secara bersamaan.

"Azura, gue mohon jangan tinggalin kita semua, jadi jangan nyerah, ya."

Delon menunduk, ia menyerah. Usahanya tidak membuahkan hasil. Tepat di samping brankar, dirinya menumpahkan isak tangis yang sempat berhenti.

"Ra, gue bener-bener minta maaf, gue nggak mau ngerasa kehilangan lagi, cukup Bunda gue yang pergi gue mohon lo harus bertahan, Ra." Delon semakin terisak ketika wajah dan senyum manis Azura melintas di pikirannya.

"Azura, Ra?"

Delon terkejut ketika jari telunjuk Azura bergerak perlahan, dengan cepat cowok itu menoleh pada benda kotak di samping brankar yang sebelumnya menunjukkan garis lurus, kini dengan perlahan mulai bergerak naik turun.

Delon tersenyum bahagia dan bernapas lega melihat itu, usahanya berhasil. Para perawat yang berada di ruangan menjadi saksi, bagaimana Azura berhasil kembali hidup setelah dinyatakan gagal untuk bertahan.

Sedangkan di luar terlihat Dirga yang tertidur di kursi yang terbuat dari besi dan bercat putih karena lelah menangis, peluh hampir memenuhi dahi Dirga itu membuat Melati mencoba untuk membangunkan putranya.

***

Azura terlihat menggunakan gaun putih bersih dan berjalan melewati sebuah taman, yang terlihat sangat gelap tidak ada cahaya di sana. Gadis itu berjalan dengan perlahan ia terlihat kebingungan, sampai tiba-tiba saja Azura melihat sebuah cahaya di ujung taman.

"Gue di mana sekarang, kok gue bisa ada di sini sih."

Namun gadis itu tampak terkejut melihat seseorang yang berada di cahaya itu yang duduk di bangku taman dengan arah membelakangi."Itu siapa." gumam Azura yang membulatkan matanya. Apa gadis itu salah lihat.

Dengan segenap keberanian, Azura melangkah secara perlahan ke arah bangku taman itu, ketika gadis itu sudah berada tidak jauh dari sosok itu ia menghela napas.

"Permisi." sapa Azura kepada sosok itu.

Sosok itu perlahan-lahan bangkit berdiri dan membalikkan tubuhnya.

DEAR GALAKSI [✓]Where stories live. Discover now