32. KUBURAN KOSONG.

2.9K 99 1
                                    

32. KUBURAN KOSONG.

G.A.L.A.K.S.I.

-untuk segala kenangan indah yang sempat tinggal-

"Saturnus adalah bukti nyata, bahwa setiap orang mempunyai masanya tersendiri." -Guntur Radhika.

.
.

HAPPY READING!!

***

"Gue udah gagal jadi Damar, sekarang gue nggak mau gagal jadi Nathan." ucap Nathan yang menatap ke arah luar jendela kamarnya dengan tatapan kosong.

Nathan pikirannya kembali mengingat kejadian di rumah sakit bersama teman-temannya. Yang mampu membuat dirinya hancur, ketika mendengar jawaban dari mereka.

"Gimana sama orang yang mau gue bantu waktu itu?" tanya Nathan kepada teman-temannya.

Mereka yang mendengar pertanyaan itu hanya diam dan saling menatap satu sama lain.

"Kenapa cuma diem? Jawab pertanyaan gue, dia gapapa, kan?"

Galaksi menghela napas lalu menepuk pundak Nathan."Sorry, Mar. Orang itu udah meninggal. Pas kita tahu alasan lo koma, kita langsung cari tahu ternyata dia udah dibunuh, dari beberapa bulan yang lalu sama Ayah lo."

Nathan benar-benar terkejut mendengar jawaban Galaksi. Cowok itu seperti dihantam oleh batu besar, rasanya benar-benar sakit. Cowok itu menangis seraya menggelengkan kepalanya, karena tidak percaya oleh fakta yang menyakitkan itu."Nggak, nggak mungkin. Lo bohong, Kan? Ngomong sama gue, lo bohong kan, Lak?"

"Sorry, Mar. Yang dibilang sama Galaksi itu bener, dia udah meninggal, Mar." timpal Alden.

Nathan yang mendengar itu beralih menatap Alden."Gimana dia bisa meninggal?"

"Yang kita tahu, dia dibawa ke penjara bawah tanah punya Ayah lo, dia disiksa sama anak buah Ayah lo di sana."

"Ayah bener-bener jahat. Gue udah bener-bener gagal buat bantu dia, gue udah gagal jadi Damar."

"Maksud lo apa?" tanya Guntur kepada Nathan.

Nathan tersenyum."Panggil gue Nathan sekarang, kalian lupain aja Damar."

Mereka saling pandang ketika mendengar itu."Kenapa?" tanya mereka serentak.

"Gapapa, gue lebih suka dipanggil Nathan. Lagian gue juga kangen dipanggil Nathan sama kalian kayak dulu."

Mereka semua pun mengangguk."Oke, Nat." sahut mereka serentak.

"Ayah gue gimana sekarang?" tanya Nathan kepada teman-temannya.

"Polisi masih cari keberadaan Ayah lo, Nat." jawab Alvino yang berdiri di samping Galaksi.

"Terus apa aja yang gue belum tahu?"

"Delon, lo masih inget kan sama Delon, Nat?" tanya Laskar.

"Iya masih, kenapa dia? Berulah lagi? Nyakitin Azura lagi?"

Azura yang mendengar namanya disebut tampak menatap ke arah Nathan.

Laskar menatap ke arah Azura yang duduk di sofa bersama teman-temannya, lalu kembali menatap ke arah Nathan yang masih duduk di atas kasur."Bukan itu, Nat. Ini jauh lebih parah dari apa yang lo pikirin, Delon kerja sama buat teror geng kita sama Ayah lo, dia ketua geng motor Levator yang saat itu kita tahu gengnya udah bubar karena suatu hal. Sekarang geng itu udah bangkit lagi, itu semua bisa terjadi karena ada campur tangan Ayah lo, Nat. Gue juga nggak habis pikir kok bisa dia yang jadi ketuanya, Ilham juga ternyata masuk ke inti geng itu, Nat."

DEAR GALAKSI [✓]Where stories live. Discover now