44 - I Can't Fix Everything

360 47 1
                                    

Beberapa bulan berlalu semenjak kejadian itu, waktu berjalan begitu cepat dan tidak terasa sudah di ujung tahun.

Sebentar lagi akan berganti tahun dan aku masih belum mencapai progress ingatan yang sudah di tentukan oleh dokter. Aku sangat frustasi.. isi kepalaku tidak memperlihatkan memori yang kuinginkan. Dan akupun sebenarnya tidak tau apa memori yang kuinginkan itu.

Dan sejujurnya aku masih belum bisa bertemu dengan Jungkook ataupun Taehyung. Mereka masih terus mencoba untuk bertemu denganku, tapi aku terus menghindari pertemuan itu. Telfonku terus berdering setiap 1 jam sekali dan sesekali kumatikan jika aku benar-benar sudah muak dengan itu.

Ibuku juga tidak kuperbolehkan untuk mengizinkan mereka masuk menemuiku. Rumahku benar-benar seperti gedung putih, penjagaannya sangat ketat khusus untuk mereka berdua.

Selama beberapa bulan kemarin, aku pergi melakukan solo traveling dan membiarkan kepalaku terlepas dari semua beban yang sudah kujalani selama ini. Aku melupakan sesi medical check up, aku juga melupakan sesi pertemuan dengan dokterku. Aku merasa seperti kuda yang bebas berlarian di padang rumput.

Rasanya sangat tenang dan itu membuatku nyaman. Mungkin suatu hari nanti aku akan pergi dan tinggal di lingkungan yang menurutku bisa membuatku hidup kembali.

- Asan Medical Center -

Hari ini adalah hari pertama sesi pertemuanku dengan dokterku setelah aku pergi. Aku tidak tau apa yang akan terjadi nanti tapi inilah yang harus kuhadapi. Mungkin aku harus meningkatkan motivasi dalam diriku untuk sembuh dan kembali seperti dulu lagi.

"Halo selamat pagi, Chaeyoung-a. Duduklah.. kau mau minum apa? teh atau kopi?" Sapa Dokter Jang.

"Selamat pagi dokter, aku ingin air putih saja. Terimakasih."

"Baiklah.. ngomong-ngomong bagaimana kabarmu? sudah 2 bulan kau tidak kontrol.. apa yang kau rasakan hari ini?"

"Kabarku baik, mungkin ini adalah hari yang cukup baik semenjak aku lari dari masalahku. Sebelumnya aku mau minta maaf kalau aku tidak kontrol selama 2 bulan. Kepalaku rasanya ingin pecah." jawabku dengan menundukkan kepalaku.

Dokter Jang membuka catatannya dan menuliskan sesuatu disana, itu sudah biasa ia lakukan kepada pasiennya. Ia mencatat semua yang terjadi saat konseling bersama pasiennya, "Chaeyoung-a, jangan minta maaf padaku.. minta maaf pada dirimu sendiri. Kau membiarkan dirimu semakin sakit, badanmu juga bisa merasakan sakit jika isi kepalamu penuh."

"Aku tau, aku juga sudah terlalu banyak menyusahkan diriku ini. Aku terus membiarkan ini terjadi. Tapi apakah aku salah kalau aku lari dari masalahku? itu membuatku bisa tenang dan tubuhku ini bisa melupakannya sementara." balasku lagi.

"Kabur dan menghilang untuk sementara waktu memang dapat menjadi salah satu hal yang dilakukan ketika seseorang dilanda banyak tekanan, stres, dan panik. Itu sangatlah wajar.. salah satu bentuk mekanisme pertahanan diri. Tapi masalah itu harus dihadapi, kalau menumpuk.. itu juga tidak bagus." ujar Dokter Jang.

Aku hanya diam mendengarkan Dokter Jang berbicara dan tidak tau harus merespon apa lagi karena yang dikatakannya hampir 100% benar.

Setelah sesi konseling ini membuatku sadar kalau aku harus menyelesaikan masalah ini dan bertemu dengan Jungkook.

Saat itu juga aku menelfonnya, berdering tapi ia tidak menjawab.

"Jungkook-a.. mari bertemu."

Pesan itu terkirim.

Ia tidak langsung menjawab, mungkin ia sedang sibuk. Kupikir begitu karena biasanya Jungkook selalu menjawab dengan secepat kilat.

We Meet AgainWhere stories live. Discover now