5 - Stupid Contract

2.4K 298 9
                                    

Malam ini, tempat kerjaku sedang ramai. Padahal hari ini adalah hari kerja, biasanya jarang sekali tempat ini ramai di hari kerja.

Aku dan teman kerjaku sepakat untuk mencuri-curi kesempatan untuk tidur karena akhir-akhir ini kami sering diberi lembur bahkan sampai matahari terbit.

Sebenarnya aku lelah tapi aku membutuhkan uang ini, kalau aku tidak bekerja nanti appa dan eomma dapat uang dari mana lagi selain diriku.

Aku juga belum menemukan tempat kerja sambilan untuk siang hari dan sebenarnya aku tidak kuat melakukan pekerjaan siang malam seperti ini.

Mungkin sebaiknya aku harus mencari pekerjaan tetap. Tapi dimana aku akan menemukan pekerjaan tetap yang mau menerimaku di Korea. Itu mustahil.

Dan akhirnya Hyerin hari ini libur katanya tidak ada kelas. Kami ingin pergi ke Starfield COEX Mall di Seoul, dan itu lumayan jauh dari tempat tinggalku.

Ia memintaku untuk menemaninya membeli make up dan skincare baru. Katanya biar cantik.

Tiba tiba ia menelfonku saat aku sedang bersiap,
"Yeoboseyeo? Chaeyoung-ah? Aku udah berangkat, kau dimana?"

"Eoh ini aku, aku akan kesana sebentar lagi, tunggu ya.."

2 jam kemudian aku baru bertemu dengan Hyerin di depan Mall, ia memarahiku karena datang sangat terlambat. Tentu saja aku meminta izin padanya karena datang terlambat. Jadi ia menunggu di rumah pacarnya.

Sebenarnya.. ada alasan di balik itu, agar ia tidak marah maka aku ceritakan semua nya.

Begini ceritanya.

Saat aku ingin berangkat, aku di telfon oleh nomor yang tidak dikenal. Aku mengabaikan nya dua kali tapi nomor itu terus menelfonku.

Terpaksa aku mengangkat telfon itu, "Halo? Berhentilah menelfonku, Ahjussi.. Ahjumma.. siapapun ini. Aku sedang buru-buru, kalau kau ingin menawarkan asuransi atau hal hal yang lainnya aku tidak tertarik."

"Aku tau appa mu tak bisa bekerja lagi.. aku bisa membantu ayahmu, dengan gantinya maka bantulah aku."

Aku terkejut, bagaimana ia tau kalau appa sudah tidak bisa mencari nafkah lagi. Tapi, ini siapa?

"Apa maksudmu? Ini siapa?" tanyaku bingung.

"Datanglah ke alamat yang akan kuberikan. Sekarang." jawabnya.

"Apasih? Ini siapa sebenarnya?!"

Telfon itu langsung ditutupnya setelah ia bilang ingin mengirimkan alamatnya.

Beberapa menit kemudian orang itu mengirimkan pesan.

Hannam THE HILL, basement parking A1. Mobilku BMW white. Jangan membawa siapapun dan jangan beritahu siapapun. Hapus pesan ini setelah membacanya.

Aku sungguh sangat takut sekarang, aku takut ayahku yang menjadi sasarannya. Bagaimana jika ini adalah penipuan? Bagaimana jika ini hanya orang iseng? Bagaimana ..

Pikiranku sungguh sangat kacau dan tak bisa dikendalikan.

"Aku harus kesana, tak peduli ia siapa aku harus menghadapinya."

Dan dengan bodohnya aku mengikuti instingku dan pergi ke alamat itu.

Setelah sampai aku menemukan mobil yang ia katakan di pesan itu. Mobilnya dalam keadaan menyala, aku tak bisa melihat siapapun di dalamnya karena kacanya sangat gelap.

Aku berdiri mematung di samping mobil itu, setelah beberapa menit aku berdiri, seseorang membuka kaca mobil itu.

"Masuk! Aku menunggu kau masuk dari tadi."

We Meet AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang