22 - Decision

1.4K 212 8
                                    

🎵Play the music.🎵

. . .

Aku akan mempersiapkan kata-kata terbaikku untuk berbicara dengannya, karena yang aku tau terakhir kali kami bicara empat mata berakhir dengan aku berada di bawahnya. Di atas tempat tidurku.

Setelah jadwal semuanya selesai aku langsung menuju ke kamar dan bersiap. Hari ini jadwalnya tidak terlalu banyak jadi kami bisa istirahat lebih cepat.

Belum lama aku keluar kamar mandi, handphoneku berdering dua kali.

Belum lama aku keluar kamar mandi, handphoneku berdering dua kali

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Astaga.."

Aku belum mengenakan apapun dan hanya bath robe yang menutupi badanku. "Tunggu!"

Tidak ada suara apapun yang menjawab di depan pintu kamarku itu. Kupikir ia sudah pergi karena sudah menunggu terlalu lama. Tapi tidak, pintu kamarku tiba-tiba mengeluarkan suara dan terbuka, entah bagaimana. "Lama sekali! Orang-orang akan mulai curi-.." ucap Jungkook dengan pupil matanya yang tiba-tiba membesar.

"YAA! Bodoh!" teriakku yang masih memakai bath robe.

"Oh kau masih ganti baju.. mian." gumam Jungkook sambil memutarkan badannya.

"Bagaimana bisa kau mendapatkan kunci kamarku?!" teriakku lagi.

Ia menunjukan kartu kamarku yang ada di tangannya, "Ini? Aku memintanya di lobby.."

Brengsek! Benar-benar tidak ada sopan santun dasar otak udang!

"Maafkan aku.. aku takkan melihatmu."

"Jangan pernah memutarkan badanmu kearahku, diam disitu!"

"Iya iya berisik aku takkan melihat.."

Akupun berlari secepat kilat ke kamar mandi dan mengganti bajuku. Setelah keluar kamar mandi, Jungkook sedang asik berbaring di atas tempat tidurku.

"Sedang apa kau disitu?"

"Sudahlah, aku lelah. Dan aku ingin bicara padamu. Soal aku yang mengikutimu 2 tahun lalu."

"Aku tidak mau dengar lagi." Jawabku.

Ia berdiri dari tempat tidur dan duduk di depanku. "Aku menyayangimu, aku takkan berbuat jahat padamu seperti 2 tahun lalu. Aku mengikutimu karena aku merindukanmu, aku bisa gila kalau hanya duduk diam di apartemen."

Tatapannya membuatku meleleh, ia benar-benar terlihat manis. Tapi aku harus mengesampingkan perasaanku untuk dirimu sendiri, Jeon Jungkook.

Kumohon, pergilah sebelum aku berubah pikiran..

"Aku sudah memaafkanmu Jungkook, sekarang kau boleh pergi. Aku sangat lelah."

We Meet AgainWhere stories live. Discover now