11 - First Day of College

2K 243 10
                                    

"Aku takkan membiarkanmu masuk!" Teriakku di belakang pintu.

Tak ada suara apapun. Aku pikir ia sudah pergi tapi tidak.

Saat kubuka pintu itu, Jungkook masih ada di depan pintu dengan wajah yang dingin.

"Kenapa kau tidak memberitahuku soal kuliahmu? Hah? Jawab aku!"

Aku segera menutup pintu untuk menghindari Jungkook, tapi pintu itu ditahan olehnya. Dengan sekuat tenaga aku berusaha mengalahkan kekuatan Jungkook.

Tapi tidak bisa, aku kalah.

"Jawab, jangan menghindar!"

"Memangnya apa urusannya denganmu?"

Wajah Jungkook semakin dingin dan terlihat sangat kesal denganku. "Apakah aku harus menunjukkan nya padamu?"

Jungkook menarikku masuk dan membanting pintu itu sekencang mungkin. "Aku tidak takut padamu!"

Kemudian badanku di dorong pelan menghadap tembok, ia mulai memeriksa lekuk tubuhku dengan tangan kotornya.

"Brengsek lepaskan aku!" Teriakku.

Aku mencium bau alkohol di seluruh tubuhnya, menyengat tapi ia tidak terlihat mabuk. "Jungkook? kau habis minum ya?"

"Eoh.. sedikit. Hanya dua botol soju." jawabnya mengangguk dengan senyuman menyeringai.

Tanganku terkunci, aku tak bisa bergerak. Badannya tepat di belakangku, tubuhnya menekanku, dan nafasnya berhembus di leherku.

Seluruh tubuhku terasa sangat panas. Lalu ia menciumi leherku dengan lembut, menggerayangi pinggangku.

Aku semakin gemetar dan takut. "Kali ini aku takut padamu.." Ujarku dengan pelan.

"Kau harus takut padaku." bisiknya di telingaku.

Kemudian kepalanya bersandar di bahuku dan segera berbalik badan, dengan cepat aku menangkap tubuhnya. "Maafkan aku.." ucap Jungkook sedikit berbisik.

Nafas Jungkook mulai tidak beraturan dan firasatku merasakan bahwa perasaannya sangat kacau saat ini. Ia mulai menangis pelan di pelukanku. "Kau kenapa? menangislah.." ucapku sambil mengusap punggungnya perlahan.

"Maafkan aku karena terus berbohong padamu.."

"Maksudmu?"

Dan tidak ada lagi jawaban dari Jungkook. Diam dan tenang. Ia mulai memejamkan matanya.

Aku berusaha menggerakkan tubuhnya, menepuk punggungnya. "Jungkook?"

"Kau tidur ya?"

Dan ia benar-benar tertidur, kurasa ia sangat kelelahan dan terlebih lagi ia sudah meminum dua botol soju yang menurutku itu sudah termasuk banyak.

Sekarang aku tidak tau siapa yang harus aku telfon terlebih dahulu untuk membantuku menjemput Jungkook disini. Tidak mungkin ia harus menginap disini semalaman kan.

Oh! Iya benar!

Taehyung.. benar aku harus menelfonnya.

"Halo? Taehyung-ssi? Ini aku, Chaeyoung."
"Eoh? Ada apa?"
"Begini.. Jungkook.. ia mabuk lagi. Bisakah kau menjemputnya?"
"Ia dirumahmu ya?"
"Bagaimana kau tau?"
"Aku sudah menduganya.. saat kau menelfonku."
"Hm.. maafkan aku kalau aku sering menyusahkanmu."
"Tidak apa, semuanya hanya untuk Jungkook kan?"
"Bukan begitu.. maksudku.."
"Sudah, tidak apa. Aku akan ke rumahmu sekarang."

Sembari menunggu Taehyung datang, aku hanya duduk termangu di ruang tamuku. Apa maksud perkataan Taehyung tadi membuatku berpikir.

We Meet AgainWhere stories live. Discover now