4 - Don't cry, I'm here

2.5K 316 5
                                    

Tak kusangka, aku bangun di apartment seorang idol besar seperti BTS.

Tapi malam itu takkan pernah kulupakan, apa yang dilakukan Jungkook takkan kulupakan.

"Aish! Jeon Jungkook, awas kau."

"Awas apa? Jadi kau menginap disini semalam?"

...

Suara itu.. sepertinya aku mengenalnya.

J-jeon.. J-jung..K-kook..

"Begini, kau ini perempuan, bagaimana bisa kau menginap di apartemen penuh dengan laki-laki?" tanyanya.

Aku hanya terdiam, lagi-lagi begini. Si brengsek ini kenapa harus bertemu dengannya lagi.

"Aku ingin menjelaskannya padamu, tapi aku malas. Nimamdaerohae!" (Terserah kamu deh!)

Ia memandangiku seakan aku adalah mainan barunya.

"Kau manis sekali saat bangun tidur, apakah kau menggunakan piyama itu setiap malam?" tanyanya sambil berdiri menyandar di depan pintu.

"YAA! Byuntae-ah! Keluar kau!"

Aku berusaha menutup seluruh tubuhku dengan selimut, karena piyama yang kukenakan sangat tipis. Tas ranselku memang penuh dengan barang-barang yang kubutuhi kalau ada sesuatu yang mendadak.

"Biarkan aku disini sebentar."

Ia berjalan mendekat kearah tempat tidurku dan duduk tepat di depanku.

"Kau menyukai Taehyung?"

Pertanyaan apa ini?

"Kami baru bertemu beberapa kali, mana bisa secepat itu menyukai seseorang?" jawabku.

"Jangan terlalu dekat dengannya." jawabnya sambil membalikan badan mengarah padaku.

"Ah! Sudah keluar, kau sudah gila ya?"

Jungkook berjalan meninggalkan kamarku, tanpa menyentuhku sedikitpun. Sifatnya berubah ubah seperti ini atau bagaimana?

Pagi ini pun aku belum melihat member lain, hanya Jungkook. Sebaiknya aku pulang saja, mungkin mereka sedang ada jadwal masing-masing.

Dengan gerak cepat aku langsung bangun membersihkan badanku, menyikat gigiku dan merapihkan pakaianku.

Kemudian aku berjalan keluar dengan penuh harapan bahwa aku akan pulang, beristirahat di rumahku sendiri.

"Chaeyoung-ssi? Kau mau pulang?"

Aish..

"Eoh? Taehyung-ssi?"

Ia melihatku dari bawah sampai ke atas, "Kau mau pulang? tanpa sarapan terlebih dahulu?"

"Aku bisa sarapan dirum-.."

Dari arah depan, Jungkook menarikku dengan genggaman keras. "Aku yang antar."

"Aish Jungkook, sakit! lepaskan aku."

Ia menarikku sampai ke lorong apartemen mereka, dan melepaskannya begitu menghilang dari pandangan Taehyung.

"Pulang sendiri saja." ujarnya ketus.

"Brengsek!"

Ia hanya pergi meninggalkanku di lorong itu, bahkan aku tidak hafal jalan keluar.

Kuputuskan mengikutinya sampai aku menemukan jalan untuk keluar dari sini.

We Meet AgainWhere stories live. Discover now