30 - The First Time We Met

1.3K 131 6
                                    

*Warning; part yang paling heartbreaking dan ngeselin menurutku..*

. . .

Jungkook's POV

Taehyung bertanya padaku, apa yang kumaksud dari perkataanku tadi. Aku bahkan tidak tau harus mulai dari mana.

Awal mula kami bertemu, disebuah rumah sakit di Busan. Dimana kita memulai cerita pertemuan kami.

Ini akan sangat panjang, itu yang aku katakan pada Taehyung. Kami bertujuh akhirnya memutuskan untuk kembali ke hotel untuk aku mulai menceritakan awal pertemuanku dan Chaeyoung sembari menunggunya sampai boleh dijenguk karena ia masih berada di ruang ICU.

Dan juga sudah terlalu banyak paparazi yang menunggu diluar rumah sakit.

Aku harus menceritakannya dari mana ya..

Begini, Chaeyoung merupakan seorang gadis kecil yang ceria sebagaimana anak 12 tahun lainnya. Aku melihatnya pertama kali di lorong rumah sakit saat ia sedang mendengarkan musik sambil bersenandung pelan.. bahkan suara senandungnya merdu sekali.

Aku masih sangat ingat.

Ia duduk di lorong rumah sakit dengan kaki yang gips lengkap bersama tongkatnya.

Aku datang dengan wajah sembab penuh luka dan kebingungan karena eomma dan appa baru saja meninggal di depan mataku. Entah kenapa saat aku melihatnya, hatiku terasa sangat hangat.

Ia seperti pelangi yang muncul sesudah hujan lebat. Karena menurutku itu adalah hari yang sangat amat berat untukku.

Aku hanya bisa duduk dan menunggu untuk dipanggil oleh siapapun, suster atau dokter disana.

Dan saat aku bangun dari tempat dudukku untuk pergi melakukan pemeriksaan oleh Dokter saat itu, Chaeyoung menghampiriku terlebih dahulu.

Ia memberiku sebuah permen, lolipop dengan rasa strawberry. Seakan-akan ia tau rasa sakitku.

Terimakasih, kataku. Ia hanya membalasnya dengan senyuman, kemudian aku bertanya pada suster siapakah nama gadis itu.

Park Chaeyoung, suster itu menjawab dengan senyuman.

Ia mengajakku berkenalan saat aku sedang memutar rodanya dengan sangat kencang menuju makam orang tuaku beberapa hari kemudian, hari itu suasana hatiku sedang buruk. Kecelakaan itu selalu datang menghantuiku setiap malam, aku bahkan sudah di tahap depresi akut.

Dan ia berhenti begitu saja didepanku.

Dan ia berhenti begitu saja didepanku

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
We Meet AgainOnde histórias criam vida. Descubra agora