25 - She's Just a Toy

1.1K 160 15
                                    

"YA! SETIDAKNYA AKU SUDAH BERUSAHA BAIK PADAMU! BAGAIMANA BISA KAU BERSIKAP SEPERTI INI SETELAH AKU MEMBANTUMU?!"

"Jungkook-ah.. tolong segera keluar dari kamarku. Aku mohon padamu." balasku.

Sangat jelas, malam itu kami bertengkar hebat. Aku menangis setelah ia berbicara dengan nada tinggi padaku. Dan itu sangat berpengaruh pada pekerjaanku besok, Jungkook takkan mematuhiku dan mungkin ia akan kembali menjadi Jungkook yang keras kepala dan pemarah. Who knows?

Bahkan ia membanting pintu kamarku sampai terdengar ke kamar member BTS lainnya, aku melihat Namjoon, Jin dan Yoongi keluar kamar dan melihat kearah kamarku saat ia berjalan keluar. Kalau begini, sudah pasti member BTS yang lainnya akan ikut campur masalah ini.

Sebenarnya, aku sangat malu.

Aku duduk di atas ranjangku, menekuk kakiku dan memeluknya dengan erat. Aku menangis semalaman sampai mataku bengkak dan tertidur lelap.

Keesokan harinya aku terlambat untuk technical meeting terakhir. Semua orang sudah berkumpul, aku menundukan kepalaku dan hanya bisa meminta maaf pada Head Chief Stylish-ku dan kepada staff lainnya.

Setelah technical meeting selesai, aku mencoba menegakkan kepalaku karena sebentar lagi Jungkook akan datang untuk persiapan red carpet.

Tentunya mataku masih bengkak, aku yakin Taehyung akan mengkhawatirkanku jadi aku memakai concealer dibawah mataku untuk menutupi mataku yang bengkak ini.

Suara langkah kaki mulai terdengar dan sangat berisik.

"Ya! Hyeong kau lihat? Lihat bagaimana Suga hyeong memperlakukanku? Wah jinjja.." ucap Jimin pada Jin.

"Eoh aku lihat.. ya! Yoongi-a jangan begitu pada adikmu.."

"Ah arasseo.. arrasseoyeo." balas Yoongi.

"Ya! Jimin-ah traktir aku ya, aku sudah berani melawan Yoongi.." Jawab Jin pada Jimin yang sedang menggandeng tangannya.

"AH HYEONG!" gerutu Jimin.

Perlahan satu persatu member BTS memasuki ruang wardrobe. Pandanganku tertuju pada Jungkook yang berada di paling belakang, ia melihat mataku tapi pandangannya sangat menyeramkan.

Seluruh tubuhku merinding hanya karena melihat matanya itu.

"Jungkook-ssi, ganti bajumu.." ucapku menghampirinya yang sedang duduk di sofa.

Ia tidak menjawabku, ia hanya mengikuti apa yang kusuruh. Sejujurnya lebih baik ia memakiku daripada ia menjadi pendiam seperti ini, ini sangat menakutkan.

Setelah selesai mengganti baju, tahap selanjutnya adalah makeup lalu setelah itu ia menata rambutnya.

"Chaeyoung-ah.. wajahmu kenapa? Kau terlihat.. hm bagaimana ya aku menjelaskannya.." ujar Tae.

"Ara.. mood-ku sedang tidak bagus." Balasku.

"Begitukah? Hm haruskah aku menghiburmu? Haruskah aku berdansa seperti monyet disini?" Ucapnya sambil sedikit berbisik padaku."

Mendengarnya aku langsung memukul pelan punggungnya, "Yaa! Michyeosseo?"

"Ah! Arraseo arraseo.." balasnya dengan tawa khasnya.

We Meet AgainWhere stories live. Discover now