Part 24

3.8K 277 8
                                    

Tidak terasa setahun berlalu dengan begitu cepat. Ujian kenaikan kelas sudah berakhir, begitu pula liburannya. Anak-anak 10-G melewati hari-hari mereka dengan ceria. Dan hari ini adalah hari pertama mereka sebagai anak kelas 11. Ngomong-ngomong, Mr. Henry memutuskan untuk tidak me-rolling kelas atas permintaan dari sebagian besar murid-murid didiknya. Kelas 10-G tetaplah menjadi kelas G, lebih tepatnya 11-G.

"Woy! Apa kabar, Coooyy!!!" suara rusuhnya Ray memenuhi langit-langit kelas mereka, bergabung dengan sekumpulan anak cowok kelas G di pojok ruangan.

"Dih, siapa lo?!" terdengar suara Zico.

"Nyasar kali lo! Emang lo anak kelas G? Pulang sono, pulang!" yang ini suaranya Dimmy.

"Sialan lo pada! Gak pada kangen sama gue, hah?!"

"GAK SUDI!!!" koor anak-anak itu serempak, bahkan yang ceweknya juga ikut-ikutan.

Ray memajukan bibirnya, cemberut lucu. "Ya udah, gue pulang." Ray pura-pura ngambek, memutar tubuhnya, hendak berjalan keluar kelas lagi, tetapi tertahan oleh Celmo.

"Dih, jangan ngambek lo, Jelek! Baperan amat. Uuuu Tayang, Tayang, Tayang ... hahaha!" Celmo menarik tangan anak itu dan merangkulnya, memaksanya duduk bersama yang lain. Ray pura-pura tidak peduli, membuat teman-temannya makin senang menjahilinya. Suasana kembali ramai seperti biasa saat mereka kelas 10 dulu. Mereka saling ber-high-five, melepas rindu.

"Wanjer lo Dim, gak berubah!" Ray yang baru melihat penampilan Dimmy saat ber-high-five dengannya berdecak.

Yah, memang tidak ada yang berubah darinya. Hanya tambah tinggi saja mungkin. Seragamnya masih berantakan, lengan kemejanya digulung sampai sikut, dasinya longgar, dan almamaternya tersampir di bahu kanannya. Dimmy hanya nyengir tanpa dosa.

Ray beralih menatap teman-temannya satu-persatu. "Celmo makin ganteng, Dimmy makin tinggi dan serem, Vero makin nyolot tampangnya, Zico makin tablo, Ernest ... gue nggak mau mengakui ini tapi tampang lo emang makin pinter, terus ini si King makin cool aja, lo juga makin gendut Do, nah lo makin belo Ki, lo—"

"BERISIK DEH!!!" Joy yang berada tak jauh dari situ iseng memotong ucapan Ray yang kurang kerjaan menyebutkan ciri-ciri perubahan teman-teman sekelasnya.

"APAAN DAH LO?! MAKIN CEMPRENG AJA!" balas Ray.

"ISH APAAN SIH?! KAMU MAKIN CEREWET, BAWEL!!!"

"DARIPADA CEMPRENG, HAYO?!"

"HEH, LO BERDUA BELOM JADIAN JUGA?!" Ernest melerai mereka dengan pertanyaan yang sukses membuat kedua manusia itu digoda oleh teman-teman sekelas mereka.

"APAAN?! SAMA CEMPRENG? OGAH!" bantah Ray mentah-mentah. Hal yang sama juga terjadi pada Joy yang tidak terima digoda oleh teman-temannya.

"IYA DEH YANG UDAH JADIAN SAMA ANAK 11-F MAH, UDAH GAK JONES KAN LO, ER? HAHAHA!" suara Karina membuat seluruh anak kelas 11-G terkejut. Ernest jadian sama siapa? Zee yang baru datang tidak disadari oleh teman-temannya. Ia sedikit bingung, siapa yang jadian?

"Anjir! Jadian sama siapa ege lo, Er?"

"Er, peje, Er!"

"Eh, sama siapa sih sama siapa??"

"LO PADA BELOM TAU? KUDET EWH," Shane menimpali.

"Bacot dah! Eh, sama siapa? Anak kelas 11-F siapa ya yang deket sama Ernest?"

"MAKANYA UPDATE DONG LO-LO PADA, GIMANA SIH AH! JADI ERNEST ITU JADIAN SAMA..." Adissa bersuara. Para biang gosip mulai beraksi.

"BERISIK NIH, KUNTILANAK! GUE KAN MAUNYA BACKSTREET," Ernest mencoba melepaskan diri dari tangan-tangan teman-temannya yang sibuk menaboknya, mencubitnya, menjewernya, menjambaknya, dll., dst., dkk., dsb.

Achilleo AcademyTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon