Part 25

3.6K 282 3
                                    

"Ya elah, yang bener aja sih?! Masa kita gak ikut festival?! Shit!" anak-anak 11-G masih tetap mengeluh keesokkan harinya, seakan menyalahkan anak-anak cowok yang kemarin merokok di kelas.

"Tau ih! Kita mohon-mohon aja sama Mr. Andre, gimana?"

"Gak bakalan mempan!"

"Lo semua sih, nyari masalah mulu!" salah satu penghuni 11-G menuding Dimmy dan yang lain. "Kita semua kan jadinya yang kena?!"

Anak lain menyetujui ucapan anak itu, mulai saling menyalahkan. Grup berandal itu nampak tidak senang disalah-salahkan seperti itu. "Eh, lo pada jangan maen hakim sendiri dong! Tau kok kita salah, kita juga pengennya ikut Festival Olahraga kali, emang lo doang apa?!" Dimmy bersuara.

"Ya siapa suruh ngerokok di kelas?!"

"Gak ada yang suruh!"

"Sialan lo pada! Kita kan pengen ikut festival, mau taro di mana muka anak-anak 11-G coba kalo gak ikut festival sendiri gara-gara kalian?! Kita semua nunggu-nunggu Festival Olahraga dari kapan tau! Ye gak?!" Adissa, mewakili anak-anak lain mencari dukungan. Yang lain mengiyakan, hanya Zee yang diam memperhatikan. Sebenarnya ia tidak terlalu peduli soal festival olahraga itu. Tidak menarik menurutnya. Ia tidak suka olahraga, ia tidak memiliki bakat di bidang olahraga, dan dia juga tidak memiliki bakat apapun yang harus disalurkan di atas panggung festival nanti.

"Zee! kok diem? Lo gak kepengen ikut festival apa?!" tanya Adissa dengan nada tinggi.

Zee gelagapan seketika. "Eh, hmmm ... jujur sih, gue gak terlalu peduli soal festival itu karena gue gak suka olahraga," Zee menjawab dengan polosnya yang langsung disoraki oleh teman-temannya. Zee hanya cemberut lucu, tidak membalas sorakan teman-temannya itu.

"KITA GAK MAU TAU! POKOKNYA KELAS 11-G HARUS IKUT FESTIVAL OLAHRAGA! SETUJU?!"

"SETUJUUUU!!!"anak-anak yang kemarin merokok hanya diam saling memandang. Mereka sudah kenyang disalah-salahkan. Lelah.

"GUYS!!!" sontak seluruh mata tertuju pada Vallen yang berteriak memanggil. "Kalo kalian mau, gue bisa minta tolong bokap gue supaya kita tetep bisa berpartisipasi di festival itu," ujar Vallen santai.

"YAAAHH ... DARI TADI KEK!!!"

"GUE JUGA MAU BILANG DARI TADI, LO SEMUA SIH RIBUT!!!"

"YA UDAH DEH, KITA SEMUA MINTA TOLONG YA LEEENN!!!"

"BILANG BOKAP LO, LEN! KELAS 11-G WAJIB IKUT FESTIVAL!!!"

Vallen hanya tersenyum sambil mengangguk. Bukan hal yang sulit baginya.


"Dasar Anak-anak gendeng..." Mr. Andre mendumel sendiri di depan kelas sambil menatap murid-muridnya satu-persatu. Ia juga mengetuk-ngetukkan jari telunjuk kanannya di meja dengan raut wajah kesal. Anak-anak 11-G diam-diam menahan tawa mereka, berhasil membujuk Mr. Henry serta Mr. Andre agar kelas 11-G dapat ikut merayakan meriahnya Festival Olahraga pada tanggal 27 Juni nanti. "Kamu! Kalau tidak atas permintaan ayahmu, saya tidak akan mengizinkan kalian untuk mengikuti festival itu!" Mr. Andre berkata tegas kepada Vallen sambil menunjuk wajahnya yang sedikit kaget karena mendapat bentakan dari Mr. Andre.

Vallen menatap Mr. Andre takut-takut. "Kan itu usaha, Mister ... biar kita tetep bisa ikut festival kayak anak-anak lain," Vallen beralasan dengan suara pelan.

Mr. Andre memukulkan rotannya di atas meja. "Heh, sudah tidak usah berkomentar segala kamu!" Vallen kembali terkejut, lalu menunduk takut-takut. Sebenarnya ia ingin sekali tertawa, tetapi tidak mungkin ia tertawa sekarang. Bisa-bisa ia kena semprotan dari Mr. Andre lagi. "Hhh ... baiklah. Kalian bisa tetap ikut festival itu. Ini daftar perlombaannya, nanti kalian tulis siapa saja yang akan mengikuti lomba-lomba ini. Oh iya, ada satu lagi. Panggung bakat! Kalian harus menyiapkan sesuatu untuk ditampilkan di panggung bakat nanti, dan setiap kelas wajib menampilkan sesuatu. Saya tidak akan ikut campur! Anggap saja ini sebagai hukuman untuk kalian!" Mr. Andre meletakkan selebaran itu di atas meja guru. "Saya harus mengajar di kelas lain. Isi ini secepatnya, dan berikan kepada saya. Satu lagi syarat supaya kalian bisa mengikuti festival olahraga—"

Achilleo AcademyWhere stories live. Discover now