Part 36

5.9K 361 40
                                    

5 tahun kemudian....

Semilir angin berhembus perlahan, menerbangkan dedaunan kering yang berserakan di sepanjang jalan itu. Tampak kemacetan yang cukup panjang dan kebisingan yang luar biasa di jalan yang hanya bisa dilalui oleh sebuah mobil tersebut.

TIIINNN...!!! TIIIINNN...!!!

"Sial! JALAN WOY!!!" lelaki berjas itu terus-menerus menekan klakson mobil sportnya, membuka jendela mobilnya dan berteriak dengan cukup keras ke depan sana. "Ah, gila gue lama-lama!" gerutunya. Akhirnya ia memutuskan untuk keluar dari mobilnya, memeriksa apakah gerangan yang terjadi di depan sana. Terlihat beberapa orang pemuda yang saling memeluk dan menyapa satu sama lain. Lelaki tadi melepas kacamata hitamnya, perlahan mendekati kerumunan itu. Salah satu dari mereka menyadari kedatangannya.

"Eh? Lo kan..." lelaki bertubuh tinggi tegap dengan mata sipitnya itu menatap lelaki berkacamata hitam tadi dengan seksama, menunjuk wajahnya. Sang lelaki berkacamata hitam itu juga nampak meneliti lelaki bermata sipit di hadapannya.

"Lo itu kan..." lelaki berkacamata hitam terdiam beberapa saat, mengingat-ingat. Para pemuda yang tadi berkerumun menatap mereka.

"DIMMY?!"

"RAYNALD?!"

"WANJER! GIMANA KABAR LO, BRO?!" lelaki bermata sipit yang bernama Ray itu langsung memeluk lelaki berkacamata hitam yang dipanggil Dimmy.

"ANJRIT! MATA LO KE MANA, MEN? SIAL, GANTENG BANGET SI KAMPRET, GAK NYANGKA GUE! DULU KAN BOPUNG LO!" Dimmy balas memeluki Ray, sahabat masa SMA-nya, melepas kerinduan.

"AH, BISA AJA LO, BRO! NGAPAIN KE SINI LO?!"

"GUE DIUNDANG LAH SAMA SI ERNEST BUAT NGEHADIRIN PERNIKAHAN DIA SAMA ELLE! GILA, LO JUGA DIUNDANG BRO? JAUH-JAUH DARI KOREA KE SINI CUMA BUAT DATENG KE PERNIKAHAN MEREKA? SADIS, MEN. TEMEN GUE YANG PALING SOLID LO, RAY!"

"YOMAN BRO, SEKALIAN REUNIAN KITAAA!!!"

"Eh, lo Dimmy?" seorang pemuda menghampirinya.

"KINGSTONE?! ANJER, KOK LO BEDA BANGET SIH? BERSIHAN SEKARANG MAH, HAHAHA!!!" Dimmy memeluk pemuda berjas abu-abu bernama Kingstone, salah satu sahabat masa SMA-nya juga.

"Jadi dulu gue dekil, gitu?" King membalas ucapan Dimmy dengan nada datar.

Dimmy tertawa pelan. "Ya gak gitu juga, Men ... anjrit lah, sikap datar lo gak berubah ya!" komentar Dimmy. King hanya tersenyum tipis.

Tatapan Dimmy beralih ke arah seorang pemuda berjas putih yang tengah tersenyum padanya. Dimmy menghampiri pemuda itu. "Celmo? Lo bener Celmo kan?"

Pemuda itu mengangguk. "Iya, gue Celmo."

"SIALAN! LO KOK MAKIN GANTENG SIH? OPERASI PLASTIK YA LO?"

"GILA LO!!!" Celmo balas berteriak. Ternyata sifat terpendamnya yang suka marah-marah tidak berubah. Mereka saling tertawa dan memeluk, melepas rindu.

Ya, hari ini adalah hari pernikahan Ernest dan Elle. Masih ingat mereka kan? Percaya atau tidak, mereka langgeng sampai bangku pernikahan lho walaupun beberapa kali pernah melewati masa-masa putus-nyambung! Apalagi mereka juga termasuk ke dalam warga negara Indonesia yang menikah di umur yang masih terbilang muda, yakni 21 tahun.

Hampir seluruh alumni Achilleo Academy diundang oleh mereka. Kini, mereka sama-sama berumur 21 tahun, ada yang masih kuliah menyelesaikan semester akhir mereka dalam jenjang S1, ada yang sudah bekerja, dan ada yang sudah menikah! Dari SMA sampai kuliah, Dimmy selalu bersama-sama dengan Ernest dan Elle, yang kebetulan satu fakultas dengannya, yaitu Fakultas Tekhnik Informatika. Saat lulus SMA, Ray sempat pindah ke Seoul, Korea Selatan sana alias kampung halamannya untuk melanjutkan kuliah. Sementara King dan Celmo, mereka juga satu fakultas, yakni Fakultas Kedokteran.

Achilleo AcademyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang