Eps 02

17.5K 1K 2
                                    

Sinar matahari mulai masuk melalui celah celah gorden membuat bocah kecil yang sedang tidur itu terbangun.

'dimana ini'

Ia bingung sebab yang ia ingat semalam hanya ia dikejar oleh beberapa orang lalu seorang pemuda menyelamatkan nya. Apakah ia berada di surga pikirnya

Ia lantas menoleh kala merasa sakit pada tangan nya ia melihat terdapat selang yang menancap ditangan nya dan ada sebuah kantung yang digantung di tiang sebelahnya itu.

Ia masih dilanda kebingungan sebenarnya dimana ia berada.

Ceklek bunyi pintu terbuka bocah itu lantas menoleh kala seorang wanita yang sangat cantik sedang teesenyum kepadanya.

"Adek sudah bangun" tanya nya tapi raut wajahnya berubah terkejut kala melihat bocah itu mundur dengan raut ketakutan diwajahnya.

"Adek jangan takut bunda orang baik gak akan jahatin adek jangan takut ya" ucap wanita yang menyebut dirinya bunda itu kepada bocah itu dengan senyum yang tak pernah luntur.

Ceklek pintu kembali terbuka kali ini seorang laki laki bertubuh tegap dan tinggi wajahnya nya sangat tampan tampak serasi dengan wanita didepan nya ini. Laki laki itu tersenyum kepadanya.

"Adek sudah bangun" ucapnya dengan nada lembut.

Bocah kecil itu masih diam enggan menjawab ia takut akan disiksa seperti dulu lagi kalau berbicara.

Ceklek pintu kembali terbuka menampilkan beberapa orang yang salah satu bocah itu kenal. Pemuda itu,pemuda yang kemarin malam menyelamatkan nya.

Pemuda itu tersenyum kepadanya dan berjalan mendekat kearahnya
"Apakah masih sakit" tanyanya sambil melihat tangan bocah itu. bocah itu menggeleng

"Ha..us" ucap bocah itu pelan namun masih bisa didengar oleh orang orang yang berada di ruangan tersebut.

Wanita tadi segera menyodorkan air kepadanya dan langsung diminum rakus oleh bocah itu. Orang orang diruangan itu menahan gemas melihat bocah itu bagaimana tidak walaupun badan bocah itu kurus dan kecil tidak menutupi kegemoyan nya itu.

"Panggil dokter kesini cepat" perintah pria itu ntah ke siapa.

Salah satu pemuda itu langsung mengangguk dan segera keluar memanggil dokter.

"Adek" panggil wanita disebelah bocah itu.

"Adek penasaran kan siapa kami" ucapnya lembut bocah itu mengangguk karna ia memang penasaran siapa orang orang ini dan mengapa mereka bersikap lembut kepadanya.

Tak lama pemuda tadi yang keluar kembali masuk bersama seorang pria yang mengenakan jas putih. Pria berjas putih itu nampak tersenyum kepadanya.

"Halo adik manis apa kabar apakah ada yang sakit" tanya dokter itu

Bocah itu mengangkat sebelah tangan nya yang di infus.dokter itu tersenyum lalu

"gapapa ini cuma sebentar kok kalo cairan disini udah habis ini pasti dilepas sabar yaa" ucapnya sambil mengusap pelan rambut bocah itu

Bocah itu pun kemudian mengangguk akhirnya dokter itu pun keluar di ikuti laki laki dewasa tadi.

"Nah sekarang kita kenalan dulu yuk nama bunda adalah Aichira Adelina Grayson dan abang yang nolongin adek semalam adalah Albara Antonio Grayson dia anak ketiga bunda panggil abng Bara ya dan itu anak pertama bunda namanya Lorenzo Davidson Grayson panggil abang Enzo
Trus itu anak kedua bunda namanya Ravendra raditya grayson panggil abang raven ya" ucap sang bunda bocah itu hanya mengangguk paham lalu setelahnya laki laki dewasa yang tadi keluar kembali masuk

"Nah kalo yang itu suami bunda,ayah nya adek namanya Sebastian Grayson" laki laki itu mulai mendekati bocah itu dan mengusap rambut nya pelan.

"Nah karna kita udh kenalan sekarang bunda mau nanya ke adek nama adek siapa hm" tanya bunda lembut ke bocah itu

"Karviano" ucap bocah itu pelan

"oke jadi adek udah tau kan nama bunda, ayah sama abang abang" ucap sang bunda ceria kepada ian,ian pun mengangguk lalu ikut tersenyum melihat bunda tersenyum

Mereka tertegun melihat senyum itu senyum tulus dan manis lalu mereka juga ikut tersenyum bahkan para pria yanh terkenal dingin itu pun juha ikut tersenyum.
_____________________________________Hallo makasih ya yang udah baca jangan lupa vote, komen dan like

Dan juga maaf ya kalo misal ceritanya masih belum bagus karna karya pertama jdi mohon dimaklumi

Babay

Baby ianWhere stories live. Discover now