Eps 25

4.9K 514 10
                                    

Kejadian yang membuat gempar mansion beberapa waktu lalu kini sudah agak kembali tenang.

Baby Ian yang sudah selesai diperiksa oleh dokter Raka pun kini mulai membaik walau dia tidak bisa jauh dari sang bunda.

"Unda dalah atut" ucap nya lirih

"Shttt udah gak papa itu kecelakaan" balas sang bunda menenangkan.

"Kaka eyis atohin vash unga na tyus senyum" ucap nya lagi.

Aichira diam ia tak mengerti 'Leris menjatuhkan vas bunga lalu tersenyum'

Jadi Leris sengaja menjatuhkan vas bunga nya tapi kenapa? Kenapa ia melakukan itu.

Ceklek
Bunyi pintu terbuka

Sebastian masuk ia langsung pulang kemansion tadi setelah mendengar ada kekacauan di sana.

Ia berjalan pelan menuju tempat tidur yang disana ada dua kesayangan nya yang sedang berpelukkan.

"baby" panggilan lembut itu terdengar

Baby Ian menoleh dan melihat ayahnya ia tersenyum namun bukan senyum yang biasa ia tampilkan kali ini hanya senyum tipis dan wajah pucat.

"Merasa baikan hmn" ucap Sebastian lagi pelan dan lembut.

Baby ian mengangguk kan kepala nya kemudian ia lalu merentangkan tangan nya ke arah sang ayah.

Sebastian tentu tak menolak ia mengambil putra bungsu nya itu.

Aichira yang melihat itu tersenyum lalu kemudian beranjak keluar kamar meninggalkan ayah dan anak itu.

Ketika keluar kamar ia berpapasan dengan Gloria, Gloria menatap nya membuat Aichira menghela napas.

"Baby mengatakan kalau Leris menjatuhkan vas bunga itu sendiri lalu tersenyum" ucap nya dengan wajah bingung.

"Kudengar dia sudah bangun mari kita tanyakan" ajak Gloria yang diangguki oleh Aichira.

Mereka berdua pun segera pergi menuju kamar Leris dan Florin.

Saat mereka sudah sampai di depan pintu mereka langsung membuka pintu itu tanpa mengetuk terlebih dahulu.

Pintu terbuka terlihat lah Leris yang sedang makan disuapi ibunya Florin.

Mereka berdua berjalan kearah kasur terlihat Leris yang kepalanya masih terbalut perban.

"Ekhem" Gloria berdehem.

Aichira mulai duduk di tepi kasur memandangi Leris yang masih makan.

"Florin bolehkah aku berbicara berdua dengan anak mu" ucap langsung Aichira pada Florin

Florin agak terkejut namun dengan cepat ia mengembalikan raut wajah nya.

"Kenapa" tanya nya.

Aichira menoleh ke arag Gloria, Gloria yang paham pun segera menarik Florin untuk keluar kamar sehingga tersisa Leris dan Aichira.

Aichira memandang Leris yang mana membuat nya gugup karena dipandang seperti itu.

"aunty tidak ingin berbasa basi apa benar kau menjatuhkan vas bunga itu sendiri" tanya nya

Leris gelagapan dia tak tau harus menjawab apa matanya melihat kesana kemari tanda bahwa ia benar benar gugup

"jawab" ucapan datar itu keluar.

"melihat kelakuan mu ini seperti nya benar jadi aunty tak perlu memaksa mu berbicara jujur aunty akan bilang pada ibu mu dan menyuruh kalian menyewa hotel saja" kalimat panjang itu membuat Leris menegang bagaimana ini rencana nya hancur bahkan ini baru permulaan tapi sudah ketauan aishh sial sekali

Aichira pun keluar dari kamar belum sampai tangan nya menggapai gagang pintu terdengar lirihan tangis ia menoleh ke belakang dan ternyata Leris yang menangis.

Merasa kasihan Aichira kembali ke arah kasur.

"Kenapa menangis" tanya nya

"ma ma maaf aunty leris sudah jahat ke adek ian maaf" ucap nya.

Aichira mengangguk lalu memeluk Leris lembut sebenarnya ia juga tak tega.
.
.
.
.
Keesokan paginya nya para pria Grayson bersiap untuk pergi beraktivitas masing masing.

Baby Ian? Dia sudah kembali ceria lagi mungkin ia sudah melupakan kejadian kemarin jadi trauma nya tak terlalu parah seperti waktu itu.

Untuk Leris dan Florin mereka masih diijinkan untuk menginap di mansion karna Aichira masih berbaik hati mengijinkan mereka untuk tinggal.

Seperti saat ini gelagat aneh dari Florin mengalihkan perhatian mereka.

"Kenapa Florin" tanya oma.

"Ah ini bibi supir dari tempat ku bekerja tiba tiba saja tak bisa menjemput jadi aku bingung bagaimana aku pergi ke kantor" ucap nya dengan nada sedih.

"Emmm Bastian apakah kau mau menumpangi ku lagipun arah kantor dan tempat mu bekerja juga sama apakah boleh?" tanya Florin.

Namun bukannya Sebastian menjawab permintaan tolong Florin ia malah hanya fokus ke anak bungsu nya dan istri tercinta nya.

"Baby nanti jangan nakal harus nurut sama bunda okey siang nanti ayah pulang ayah bawakan ice cream" ucapnya mengundang pekikan lucu dari baby ian.

Mereka terkekeh sedangkan Florin jangan ditanya wajah nya sudah masan jayak jeruk nipis.

"Sayang aku pergi dulu ya" ucap lembut ke sang istri membuat Aichira tersenyum.

"Ekhem bas bagaimana apa kau mau memberikan ku tumpangan" tanya Florin lagi.
Sebastian menatap sekilas lalu masuk ke mobil namun sebelum itu dia sempat mengucapkan sepatah kata yang membuat Florin malu.

"Tidak" ucap nya datar lalu melaju dengan mobil nya itu.

Selang Sebastian pergi para pria Grayson yang lain pun juga ikut pergi meninggalkan oma,Gloria,Valeria,Aichira dan baby ian tentu juga Florin yang tak mendapat tumpangan.

Akhirnya ia pun memesan taksi online daripada terlambat ke kantor.

Setelah Florin pergi mereka pun kembali masuk kedalam rumah

"Unda unda" panggil baby ian digendongan Aichira.

"Kenapa sayang" jawab Aichira

"Ayo ain omong omong" ucap nya

Dahi Aichira mengerut tanda tak paham.

"Main apa sayang bunda gak paham" ucap nya lagi.

"Ain omong omong unda ayak ayah ama opa tuu" ucap nya

Ahhh seperti nya Aichira agak paham sedikit mungkin maksud baby Ian main seperti mengobrol yang tanya menanya.

"Okey baby mulai duluan baru bunda balas" ucap nya pada baby ian.

Baby ian mengangguk lalu mulai memikirkan apa yang akan ia tanyakan.

"Ote unda hali ni au tamana" tanya nya.

Aichira nampak berpikir.

"Seperti nya hari ini bunda gak kemana mana" ucap nya

"Kalo adek hari ini adek mau ngapain" tanya balik bunda

Posisi nya mereka udah duduk di sofa ruang keluarga ya.

"adek au ain ama num cucu ama tue uga" ucap nya membuat nya terkekeh

Baby ianWhere stories live. Discover now