Eps 18

6.3K 473 1
                                    

Pagi ini keadaan mansion agak sedikit ribut karna tangisan si kecil yang tak ingin di tinggal pergi kerja oleh sang ayah, Ntahlah namun sikecil memang tidak ingin ditinggal sang ayah.

"hiks ayah hiks ja hiks ngan pelgi hiks" tangis nya yang masih meminta sang ayah untuk tidak pergi kerja.

"Kenapa baby hm sudah ya jangan nangis nanti demam kalo kebanyakan nangis kan ayah kerja buat baby biar bisa beli susu kan" ucap bunda menenang kan

"ndaaa ayah nda boleh pelgi unda huwaaaa" ucap baby Ian semakin menangis.

Sebastian yang tidak bisa melihat putra nya menangis pun akhirnya memutuskan untuk tidak ke kantor hari ini ia tak tega melihat anaknya yang menangis wajah nya bahkan memerah karna menangis.

"Cup cup oke ayah gak pergi kerja tapi Adek jangan nangis lagi ya ayah gak tega liat nya" ucap ayah.

Akhirnya baby Ian pun sedikit mereda tangisannya walaupun masih sedikit sesenggukan.

Aichira menempelkan punggung tangan nya ke kening anak bungsunya itu dan seperti nya firasat nya tidak salah sepertinya anak nya agak tidak enak badan melihat baby Ian yang rewel padahal biasanya tidak.

"Sayang seperti nya baby akan demam" ucap nya agak khawatir.

Sebastian pun tak kalah terkejut pantas saja anak nya ini rewel sekali dari mulai bangun tidur,sarapan dan sekarang. Ia pun segera menyuruh opa untuk menelepon dokter pribadi keluaraga.

Keadaan rumah saat ini sangat kacau para lelaki yang tadi ingin pergi ke kantor / sekolah kembali lagi ke mansion setelah mendengar kabar sang kesayangan sakit.

Dan juga para lelaki agak dibuat marah karna dokter keluarga belum juga datang mereka tak tega melihat baby ian menangis hati mereka sakit sekali mendengar tangisan kesakitan itu.

"Hey udah ya jangan nangis terus sayang nanti makin pusing loh kepalanya" ucap bunda

"atit unda pala na mutal mutal nucuk nucuk undaa" ucap baby ian mengadu.

Ceklek
Callius datang bersama dokter dibelakang nya.

"Kenapa kau sangat lama" tanya geram Sebastian

"Maaf tuan tadi di jalan ada sedikit kendala" ucap dokter itu gemetar sambil membungkuk kan badan nya dan dokter itu bernama Raka.

"sudah sudah nanti saja tanya tanya nya sekarang periksa cucu ku" ucap oma

Akhirnya dokter Raka pun mulai memeriksa baby ian.

"Saya akan memasangkan infus ke tangan tuan muda karna seperti nya badan nya kekurangan cairan" kata dokter Raka.

Baby ian yang mendengar nya pun langsung memberontak namun Sebastian dengan sigap memegang kedua tangan nya dan Abraham yang langsung menahan kedua kakinya juga.

Baby Ian pun menangis kencang lantaran menahan sakit saat tangan nya ditusuk jarum suntik. Aichira yang mendengar nya pun tak tahan namun ia tak bisa apa apa karna memang jika dibiarkan baby ian bisa saja bertambah parah.

Akhirnya pemasangan pun selesai dengan baby ian yang perlahan menutup mata karna kelelahan menangis.

"Seperti nya tuan muda terserang demam mengingat tubuh nya yang lemah jadi sangat mudah terserang demam saya juga sudah memberikan cairan penurun demam di dalam infus nya dan untuk obat saya sudah meresepkan nya jadi tinggal beli di apotek saja" jelas dokter Raka.

"Baiklah kau boleh pergi" ucap opa

Dan dokter itu pun keluar diantar oleh asisten pribadi opa yaitu Aldo.

Baby ianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang