Eps 22

5.5K 501 17
                                    

Hari ini Enzo anak tertua Sebastian sedang berada di ruang bermain baby ian sambil memandangi gumpalan kecil dibalut sleepsuit dinosaurus yang membelakangi nya.

Sedang asik asiknya memandangi adik lucunya itu tak lama kemudian Bara datang dengan sepiring puding susu di tangan nya.

"Masih marah" tanya nya

Si sulung menghela napas
"Masih" jawabnya singkat

Sekedar info jadi baby ian itu lagi ngambek karna kemarin ayahnya janji mau ngajak jalan jalan eh gak tau nya gak jadi karna tiba tiba Sebastian ada meeting dadakan dan berakhir baby ian ngambek.

Kita beralih dulu sebentar ke tokoh utama kita baby ian yang masih duduk membelakangi dua abang nya itu dan memilih bermain dengan boneka kucing nya Cello.

"Cello na ayah na jaat nda au ajak adek ayan ayan ayah na pegi ayan ayan ndili aja nda ajak adek" ucap nya sambil mencebik sedih

"Adek na mayah cama ayah adek na nda au bobo cama ayah cama unda aja" ucap nya lagi.

Bara dan Enzo yang memiliki pendengaran yang tajam ketika mendengar itu rasanya ingin tertawa saja namun harus ditahan karna jika tidak baby ian akan semakin marah dan berimbas ke mereka juga.

Bara berjalan mendekati adiknya dan duduk di sebelah adiknya itu, ia mencolek pipi gembul itu lalu baby ian menoleh ke arahnya.

"Apa na" ketus baby ian dengan wajah marah namun jatuhnya lucu.

"Abang cuma manggil kok marah sih hm" ucap Bara.

"Adek na malah janan omong omong" balas lagi si kecil ketus.

"Emang abang salah apa sampai adek marah kan abang gak ada nakalin adek" ucap bara menunduk sambil memasang wajah di buat buat sesedih mungkin.

Melihat itu hati polos baby ian tersentil ia bangun dari duduk nya dan memeluk sang abang walau tak sepenuhnya karna tangan nya yang pendek dan badan abang yang besar.

"Adek na nda malah cama abang maapin adek na ya" ucap sikecil yang dibalas anggukan oleh sang abang.

Bara menyeringai ke arah Enzo, Enzo yang melihat itu berdecih ia kemudian ikut bergabung Bara dan Baby Ian gak terima dia tuh masa cuma Bara yang dipeluk dia nggak.
"Baby" panggil nya.

Baby Ian menoleh ke arah sang abang

"Udah yuk ngambeknya makan siang dulu kasian bunda udah masak buat adek tapi gak dimakan nanti bunda sedih" ucap nya.

Baby Ian terdiam seolah sedang berpikir namun tak lama ia mengangguk dan mengangkat kedua tangan ingin digendong.

Mereka bertiga pun keluar dari ruang bermain dan pergi menuju ruang makan.

Di ruang makan sudah ada Aichira, Gloria, Valeria dan Oma yang sedang menyiapkan makanan kebetulan ini hari weekend jadi semua orang berada di mansion.

Melihat kedatangan baby Ian Aichira pun tersenyum dan mengambil baby ian dari gendongan Enzo anak sulung nya itu.

"aduhhh lucunya anak bunda ini hmm" ucapnya sambil mencium pipi baby ian bertubi tubi.

Setelah itu ia mendudukkan baby ian di kursi khusus untuknya.

Selang beberapa lama akhirnya yang lain pun ikut berkumpul untuk makan siang. Baby Ian yang melihat sang ayah langsung memalingkan wajah dengan wajah sok marah itu.

Sebastian yang melihat itu terkekeh diambilnya baby ian dari kursinya dan ia dudukkan di pangkuan nya.

Baby Ian tentu memberontak masih marah dia tuh.

Baby ianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang