Anna's Life [Revisi]

01🌹Menjadi Bagian Keluarga Mafia🌹

ROMA, ITALIA

Di sebuah ruangan besar ada seorang anak yang sedang merengek kepada sang ayah. "Papa, Anna pengen main di taman kota, Anna pengen punya temen, Anna pengen main keluar. Izinkan Anna main keluar ya, Papa?" ucap Anna.

Anna merengek meminta izin kepada ayahnya agar diizinkan bermain keluar. Anna dengan matanya yang bulat, menciptakan Puppy Eyes yang menurut sang ayah itu adalah tingkah yang menggemaskan.

Sang ayah gemas dengan tingkah putrinya itu, namun meskipun putrinya sudah mengeluarkan ekspresi yang menggemaskan, dia tetap tidak boleh mengizinkan putrinya bermain di luar rumah.

"Gak boleh, Anna. Sekarang kamu masih kecil. Nanti ya kalo kamu udah besar? Sekarang kamu mainnya di rumah aja sama kakak kamu, bodyguard kamu juga ajak main aja ya biar seru. Mereka juga teman kamu, kan?" jawab Loid sambil mengusap kepala Anna dengan lembut.

Anna cemberut, "Kenapa Papa? Kenapa Anna gak boleh main ke luar rumah? Anna juga ingin seperti anak di luar sana, punya banyak teman, bermain dengan keluarganya di taman kota, kenapa Anna gak boleh?" ucap Anna, sekarang Anna sudah mengeluarkan air mata.

Anna yang saat itu masih berumur 6 tahun menangis karena kesal kepada ayahnya yang selalu melarangnya bermain diluar. Selama ini dia hanya hidup di lingkungan rumahnya, Anna tidak pernah sekalipun keluar rumah. Bahkan belajar pun dia dirumah. Anak yang menyedihkan.

Loid yang menyadari anaknya menangis, dia segera menyamakan tinggi badannya dengan Anna dan menghapus air matanya. "Anna, sekarang belum saatnya kamu tau kenapa kamu tidak papa izinkan bermain dan melakukan aktivitas diluar sana. Saat besar nanti kamu akan tau alasan dari semua yang papa lakukan sama kamu." Ucap Loid.

Anna yang terlanjur kesal, dia meninggalkan ayahnya itu. Dia berlari ke kamarnya sambil menjawab perkataan Loid, "Besar besar besar, Anna sudah bosan dengan kata besar."

Loid yang melihat anaknya pergi meninggalkannya, hanya bisa menghela nafas. "Anna saat ini kamu belum mengerti tentang apa yang papa lakukan. Papa hanya ingin melindungi putri papa satu-satunya."