50🌹Genting🌹

1.2K 79 20
                                    

🌹Jangan Lupa Vote+Komen🌹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌹Jangan Lupa Vote+Komen🌹

Loid tidak percaya dengan apa yang dia lihat. Mobil yang ditumpangi Anna ditabrak oleh truk hingga beberapa kali terguling. Mark yang mengemudikan mobil Loid segera menepi, begitupun mobil dibelakangnya.

Semua orang turun dari mobil, melihat kejadian yang sangat cepat itu terjadi. Semua orang langsung menghampiri Loid.

"Paaahhh..." Lirih Raffaell.

"KEJAR TRUK ITU! BAWA DIA KE HADAPANKU!" Teriak Loid usai melihat truk itu pergi setelah menimbulkan tabrakan beruntun.

Dengan amarahnya, Elvano menyeret salah satu anggota Devil Light dan menyuruhnya untuk cepat mengikuti truk itu. Elvano ikut bersamanya dengan membawa senapan untuk menembaki truk.

Sedangkan Loid dan yang lainnya langsung berlari ke arah mobil Anna yang terseret cukup jauh. Mobilnya sudah benar-benar hancur.

-

Ace tidak pernah melepaskan genggaman tangannya dari Anna, sekalipun tubuhnya terpelanting kesana kemari. Tubuhnya terkikis oleh kaca-kaca yang pecah dan menusuk kulitnya.

Mobil yang terguling beberapa kali itu membuat dirinya merasakan pusing yang sangat hebat. Nafasnya tidak beraturan, yang dia pikirkan saat ini adalah wanita disampingnya yang terlihat sangat lemah dan kesakitan.

Anna, dia terluka banyak di tubuhnya. Darah kental mengalir di kepalanya. Dengan penglihatan yang buram, Ace melihat Anna masih membuka matanya.

Mobil yang ditumpangi mereka akhirnya berhenti berguling setelah membentur pohon besar dengan sangat keras yang membuat tubuh mereka juga ikut terbentur kuat ke bagian mobil.

Ace mengerjapkan matanya, penglihatannya tidak jelas. Dia merasakan rasa pusing yang sangat hebat di kepalanya, seolah dirinya akan kehilangan kesadaran.

"Akhhh..." Ace meringis ketika tangannya menyentuh luka di bagian kepala. Dunianya masih terlihat berputar, berulang kali Ace mencoba untuk menyadarkan dirinya sendiri agar tidak pingsan.

"Bunda." Suara kecil itu terdengar di telinga Ace. Seketika Ace tersadar bahwa Anna masih berada disampingnya. Kini, Anna sudah tidak sadarkan diri dengan banyak luka yang dia terima.

Ace melupakan rasa sakitnya. Dia segera membuka seat belt yang menahan tubuhnya. Setelah itu, Ace melihat Anna seraya merasakan denyut nadi di leher Anna.

Denyut nadinya terasa sangat lemah. Ace menepuk pelan pipi Anna, "Anna, bangun sayang..." ucapnya. Ace takut terjadi apa-apa dengan Anna.

Dia melihat darah terus mengalir di kepala Anna. Dia pun mengambil sebuah pisau lipat yang dia simpan di jas miliknya.

Kemudian, dia merobek kemeja miliknya dengan menggunakan pisau. Setelah itu, Ace menggunakan itu untuk menutup luka di kepala Anna agar menghentikan bisa pendarahan.

Anna's Life [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang