🌹Extra Part🌹

1.4K 47 13
                                    

Jangan Lupa Vote+Komen:)Kasih Feedback juga di akhir cerita ya:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan Lupa Vote+Komen:)
Kasih Feedback juga di akhir cerita ya:)

-

Sebelum masuk ke ceritanya, disini aku mau ngasih tau kalau cerita ini akan aku revisi dan aku rombak. Alurnya sedikit berubah dan juga lebih jelas ya. Selain itu, akan ada beberapa part tambahan dan juga pengurangan tokoh. Ditunggu aja kabar selanjutnya ya:)

Di versi Anna yang udah di revisi nanti, bakal banyak penjelasan yang belum pernah di update di Wattpad ya. Contohnya adiknya Roy, Cilla, Ibunya Anna, pokoknya banyak deh.

Tapi, nanti di kabarin lagi ya:) Aku belum fiks mau di up disini atau enggak:)

-
-
-
-
-

Dua minggu kemudian...

Pukul 8 pagi

"PAPAAAAA CEPAAATTT!" Anna berteriak dari luar rumahnya untuk memanggil Loid yang belum juga keluar. Gadis itu sudah sepenuhnya pulih setelah menjalani pengobatan yang sangat intensif. Kini dia benar-benar tidak sabar untuk segera pergi ke pantai bersama dengan keluarganya.

Elvano datang merangkul Anna, "Gak usah teriak-teriak An, entar tenggorokannya putus loh," ujar Elvano seraya tertawa kecil.

Anna mendelik kepada Elvano, "Apa sih kak, ganggu mulu!" Kesal Anna.

Elvano memicingkan matanya, "Kamu kenapa sih? Sensitif banget hari ini?" tanya Elvano. Sebenarnya, gadis itu marah-marah tidak jelas sejak dirinya bangun tidur. Tidak ada yang tahu kenapa mood Anna jelek sejak pagi.

"Gak kenapa-kenapa, cuman pengen cepat-cepat ke pantai aja. Tapi kalian lama!" jawabnya ketus.

Elvano menghela nafasnya, "Ya sabar kali An, banyak loh yang harus dibawa. Apalagi kan setelah dari pantai, kita langsung terbang ke Italia," jelasnya.

Ya, Anna dan keluarganya akan kembali ke Italia setelah berlibur ke pantai dan menginap satu malam disana. Pada akhirnya, Anna tetap kembali ke tanah tempat dimana dia dilahirkan.

Anna mencebikkan bibirnya, "Ya kenapa gak suruh Devil Light aja yang beresin?" tanyanya sedikit nyolot.

"Dasar tuan putri, maunya langsung di turutin," ucap Elvano yang lelah berdebat dengan Anna.

Anna mendengus kesal, lalu mengumpulkan kembali tenaganya untuk kembali berteriak. "PAAAAPAAAAAA, KAKAAAAKK AAYOOO BERANGKAT SEKARANG!!!" Teriaknya.

"Jangan teriak-teriak, Anna." Loid keluar dari rumah bersama dengan putranya yang lain.

"Iya, nanti kamu capek duluan sebelum sampai ke pantai." Sambung Raffaell.

"Ya habisnya kalian lama banget, Anna udah siap dari pagi, tapi kalian belum juga siap!" Omel Anna.

Adelard mendekati Anna, menyingkirkan tangan Elvano yang merangkul Anna. "Iya, udah ya. Sekarang kita berangkat, jangan marah-marah lagi," ucap Adelard sambil tersenyum dan merangkul Anna.

Anna's Life [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang