28. Bunga untuk Semesta

15 8 0
                                    

NCT Dream - Broken Melodies

Yang mau request silakan...

By the way, ini update perdanaku tahun ini. Huhuhu. Sedih banget udah lama nggak up, hiks....

Pokoknya, aku minta maaf banget🙏

Semoga Juli kalian lebih indah dari Juli-Juli orang lain.

JANGAN LUPA JAGA KESEHATAN DAN KEBERSIHAN!

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

HAPPY READING!

_____________________________________

“Soal itu saya serius. Tapi, ternyata bolos kelas nyenengin juga ya Bu.” Senja tersenyum setengah menyengir, kemudian menunduk kecil, “Sekali lagi, saya minta maaf. Saya usahakan, ini jadi bolos kelas pertama dan terakhir saya.”

Wanita di depan Senja menghela nafas, tersenyum. “Sekali-kali, kita memang perlu mencoba hal yang belum pernah kita coba.” Senja tersenyum, mengangguk antusias. “Tapi inget ya, semua hal ada batasnya. Hati-hati. Jangan sampai melewati batas. Nabrak sakit loh.” Senja tertawa kecil. “Jadi, saya tetep pegang ucapan kamu.”

Senja tersenyum lagi, mengangguk, “Siap Bu.”

“Nikmati istirahat keduanya ya.” Senja berpamitan sembari berdiri dari kursi. Ketika berjarak hampir dua meter dari guru wanita itu, suara panggilan terdengar, “Senja.”

Senja menoleh, “Iya?”

“Kalau kamu tertarik bolos lagi, boleh kok.”

Senja tersenyum lebar.

🌥️🌥

“Makasih ya Pak.” Kala tersenyum, menarik gagang dan menutup pintu gerbang seukuran pintu rumah yang berdiri menjulang di sebelah gerbang utama.

“Buat tugas sekolah Mas?”

Mengalihkan pandangan dari kotak kayu yang dikeluarkannya dari plastik tebal, Kala menoleh, menatap dua orang satpam yang duduk santai di pos. Cowok itu tersenyum, “Bukan Pak. Ini buat tugas saya sebagai manusia untuk berbuat baik.” Dua satpam itu menatap bingung. “Kalo gitu saya ke dalem dulu.”

Tak hanya pak satpam yang masih bingung, si pemilik nama Sekala Arunaga Prambudi itu juga masih bingung. Sembari berjalan lebih dalam ke area sekolah yang ramai karena jam istirahat kedua sedang berlangsung, cowok itu merenung sekali lagi, berpikir akan tingkahnya sendiri yang kelewat peduli pada sang musuh besar, Senja Emerallie.

Menaiki tangga, ditatapnya sekali lagi kantong plastik abu-abu gelap berlogo di tangan kirinya. Beruntung banget lo Cewek Aneh, punya musuh kayak gue.

Mengambil barang yang disimpankan Dewi di rooftop, Kala dengan hati-hati membawa barang dalam balutan plastik itu, lalu berjalan menuruni tangga. Sesampainya di taman belakang, matanya mengedar, mencari sasaran.

“Nhah itu dia.”

Langkah kaki itu dibawa Kala menuju sebuah lahan tanah kecil di antara rumput-rumput paku di taman belakang. Itu adalah tanah yang digunakan tukang kebun tadi pagi untuk mengisi pot bagi tanaman baru. Kala berjongkok, mengeluarkan semua isi dari dalam kedua kantong plastik yang dibawanya. Dengan serok kecil yang diambilnya dari gudang peralatan, cowok itu memulai aksinya.

Our TwilightWhere stories live. Discover now