40. Segitiga: Segiempat yang Tak Kasat Mata

27 4 0
                                    

Mawar de Jongh - Cinta Pertama dan Terakhir

Yang mau request silahkan...

JANGAN LUPA JAGA KESEHATAN DAN KEBERSIHAN!

JANGAN LUPA VOTE AND COMMENT!

HAPPY READING!

____________________________________________________

Dari objek-objek di parkiran yang berpotensi mengalihkan atensinya, Kala terlihat acuh. Cowok tampan berponi itu sama sekali tak terpengaruh. Fokusnya terpusat pada dua anak manusia yang saling melempar tatap berbinar bersama senyum yang memikat.

Memikatnya dengan sangat. Sangat mengganggu.

Pada Senja yang berdiri menunggu tak jauh darinya, lalu Sadika yang melepas helm sembari melangkah dengan santai dan riang, Kala memandang keduanya satu-persatu. Begitu merasa sudah muak, cowok dengan tas di punggung itu menghela nafas kasar, hingga Dewi yang masih berdiri di sebelahnya menoleh refleks, mengamati raut wajahnya.

Cowok itu sedang kesal.

Dari Kala, Senja, dan Sadika, Dewi menatapi ketiganya. Sampai akhirnya, tatap mata itu terhenti pada Kala. Gadis itu tersenyum geli, “Dia cemburu rupanya.” Tapi tak lama, raut wajah terkejutnya tercetak jelas. Bahkan sampai menutup mulut dengan kedua tangan, tersipu.

Sekala membawa kabur Senja.

Berbeda dengan Mahadewi yang hampir menjerit di tempat, Sadika terbengong hebat hingga berhenti di tempat. Mereka masih dalam keadaan yang baik, daripada siswa-siswi di sekitar yang terlihat shock berat. Bahkan sebagian siswi sampai berjongkok tak berdaya.

⛅⛅

“Eh?”

Senja tidak bisa untuk tidak terkejut begitu Kala menggenggam tangannya dan membawanya berlari. Tapi dia tidak berhenti atau bahkan refleks menarik tangan kanannya yang digenggam seenak jidat oleh Kala. Dalam langkah-langkah awal melewati siswa-siswi di parkiran, Senja masih terkejut dan merasa bingung. Lantas, dia menatap genggaman tangan Kala. Tangan yang lebih besar dari tangannya itu menggenggam erat.

Terasa hangat sekaligus nyaman.

Senja beralih menatap punggung tegap yang berdiri di depannya. Saat itu, dia tersenyum. Raut wajah bingungnya berubah menjadi lekungan bulan sabit. Langkah kaki yang awalnya terasa ragu-ragu, kini menjadi lebih hidup.

Kala tersenyum. Senja merespon genggaman tangannya. Karena hal itu, dia mempercepat larinya dengan perasaan menggebu, melewati koridor lantai satu yang panjang, mengabaikan siswa-siswi yang menatap mereka dengan penuh rasa terkejut dan bingung. Bahkan si admin akun Gossip to You pelan-pelan berlari kecil di belakang, mengikuti dengan sebuah ponsel di kedua tangan yang diangkat cukup tinggi. Merekam.

Saat menaiki tangga menuju lantai dua, Kala dan Senja bertemu si Tiga Serangkai, Fajar, Hariz, dan Remond. Cowok-cowok yang awalnya sibuk mengobrol itu langsung menyingkir begitu mendengar langkah cepat di belakang mereka. Kala dan Senja yang tengah berlari dengan tangan bergandengan adalah pemandangan yang tidak bisa hanya sekedar mengagetkan bagi mereka. Justru luar biasa tidak menyangka. Terlebih, keduanya sama-sama tersenyum lebar.

Terlihat ringan dan sangat tulus.

Fajar terpaku. Refleks menahan nafas dengan kedua mata melebar, tertegun. Satu tangannya yang menggenggam pembatas tangga perlahan mengerat. Cowok itu terlampau terkejut untuk merespon lebih manusiawi. Dia kehilangan kata-kata. Bahkan sampai Kala dan Senja tak terlihat lagi di pandangannya.

Our TwilightWhere stories live. Discover now