Part 17 - Tugas Kelompok

47K 852 34
                                    

Karena masih banyak yang bingung cara baca duluan di Karyakarsa. Di sini kalian bisa ikuti langkah-langkahnya.

Langkah-langkah baca duluan di Karyakarsa;

1. Cari Karyakarsa.com di crome atau download aplikasi di AppStore atau play store.

Anti ribet, bisa langsung klik link di bio gue.

2. Bikin akun pake email atau Facebook.

3. Cari username iLaDira69

4. Pilih part yang mau dibaca. Semua karya gue udah di kategorikan sesuai judul semua.

5. Kalo beli dari aplikasi kalian isi koin dulu. Tapi gue saranin kalian beli dari crome aja, ada beberapa metode pembayaran yang tersedia. Kalo dari aplikasi lebih mahal biaya adminnya.

6. Kalo masih bingung cara pembeliannya, kalian ikutin langkah-langkah yang udah gue upload di tiktok. Link ada di bio gue

7. Buat yang tinggal di luar negeri atau yang nggak punya e-wallet seperti gopay, dana, ShopeePay, atau M-banking dan lain-lain.

Kalian boleh kontak ke nomor gue. Beli manual nanti gue kasih voucher buka part setelah pembayaran.

Hubungi ke nomor ini : 0838 9161 7551

🔥🔥🔥

"Lo beneran nggak kenapa-napa?"

Langit mengernyit khawatir pada Phoenix. Pasalnya sejak beberapa hari yang lalu Phoenix berubah menjadi pendiam dan sekarang wajahnya pucat.

"Eum, gue cuma sakit perut bulanan biasa." elak Phoenix sambil tersenyum garing.

"Mau gue anter ke UKS? Gue temenin lo istirahat."

"Nggak usah," Phoenix menolak. "Tiap bulan emang begini, dari sebelum hari pertama perut gue kayak di putar-putar."

"Sakit banget ya?" Langit tak tega.

"Lumayan."

"Gue percaya kalau cewek itu makhluk Tuhan paling kuat."

"Eum?" Phoenix mengerutkan dahi.

"Tiap bulan kesakitan ngeluarin darah."

"Darah kotor."

"Iya, tapi sakit, kan?" Phoenix membenarkan. "Terus hamil, melahirkan, dan paling parah pas menopause. Perempuan itu luar biasa sih!"

Phoenix tersenyum. Sepertinya Langit sangat mengerti perempuan. Baru kali ini Phoenix bertemu laki-laki seperti Langit. Bahkan jarang sekali orang mengatakan perempuan menopause itu paling berat.

Mereka mengobrol ringan sambil berjalan santai ke parkiran. Keduanya memiliki tugas kelompok yang harus dikumpulkan besok.

Hari ini mereka memutuskan pergi ke perpustakaan nasional. Langit yang meminta pada guru untuk menjadikan mereka satu kelompok.

Satu kelas langsung ricuh. Karena dari awal Langit sudah menunjukkan ketertarikannya pada Phoenix. Untungnya tidak ada yang keberatan mereka satu kelompok. Malah bertepuk tangan memberikan dua jempol atas keberanian Langit. Terutama dengan Fay, mendukung mereka paling depan.

Guru berharap semoga Phoenix dan Langit mendapatkan nilai bagus dari tugas tersebut. Tidak memanfaatkan kesempatan itu hanya untuk pendekatan.

Sesampainya di perpustakaan, mereka melakukan registrasi lebih dahulu. Phoenix sudah beberapa kali ke perpustakaan nasional, sedangkan Langit baru kali ini.

Mereka memasuki ruangan buku sejarah. Tugasnya membuat makalah tentang sejarah peradaban dunia. Phoenix merasa beruntung memiliki teman kelompok seperti Langit. Laki-laki itu mengumpulkan beberapa buku sejarah dari beberapa penerbit dan penulis. Phoenix tersenyum lebar, meregangkan badannya sebelum memulai.

STEP BROTHER  [17+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang