Part 22 - Kebun Teh

25K 634 53
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Baca lengkap part ini ada di Karyakarsa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Baca lengkap part ini ada di Karyakarsa.

2 part cuma goceng.

🔥🔥🔥


(Cuplukan part 22 di PDF)

"Itu terang banget," Phoenix menunjuk bintang paling terang. "Kamu sering ke sini?" Atlas membenarkan. "Sama siapa?"

Atlas terkekeh, menangkap nada cemburu dari Phoenix. "Temen."

***


Keesokan harinya, Atlas bangun lebih dulu dari Phoenix. Sepertinya gadis itu kelelahan dengan aktivitas percintaan panas tadi malam dalam mobil di atas bukit yang dingin.

Mereka pulang subuh. Atlas yang bertanggung jawab. Dia mengatakan pada Nenek Helen kalau teman-teman mereka datang, janjian nongkrong di puncak. Atlas membawa Phoenix sekalian jalan-jalan, toh katanya temannya ada juga yang perempuan.

Nenek Helen tidak menemukan hal yang janggal. Atlas dan Phoenix satu sekolah, lagi pula banyak rombongan yang nongkrong malam minggu. Biarkan mereka berkenalan satu sama lain.

Nenek Helen yang pengertian, membiarkan kedua cucunya tidur. Nenek Helen juga tidak masalah mereka pulang pagi. Nenek Helen menyiapkan sarapan, kemudian sibuk di kebunnya.

Atlas menemukan Phoenix masih pulas di kamarnya. Menutup pintu asal, laki-laki itu menaiki ranjang bergabung dengan Phoenix dan menyingkap selimut.

Mengecupi kakinya, menjalar ke betis, paha dan pinggul. Phoenix mengenakan celana pendek, legging tadi malam kotor kena cairan mereka. Lagi pula sudah acak-acakan, tidak nyaman pakai.

Atlas memeluk Phoenix dari belakang. Mengecupi tubuh gadis itu mesra. Menyeruakkan wajahnya pada ceruk leher, kemudian rahang dan pipi.

Phoenix menggeliat terganggu. Kedua matanya sulit di buka, tetapi Atlas mengganggu tidur pulasnya.

STEP BROTHER  [17+]Where stories live. Discover now