Bagian 01.

180 17 10
                                    

Ravindra menjalankan hari-harinya seperti biasa setelah satu pekan mama dan papanya talak dan benar-benar resmi berpisah. Sekarang tidak ada lagi keributan yang ia dengar setiap harinya, tidak ada lagi piring atau gelas yang pecah dan berserakan di lantai rumahnya, tidak ada lagi ia mendengar isakan pedih dari mamanya, dan tidak ada lagi bentakan yang ia terima dari papanya.

Ravindra adalah putra sulung dari Arelina Zalvira Kusuma. Sebenarnya ada nama Zaedyn di belakang nama Arelian, namun setelah satu pekan yang lalu, nama itu terlepas darinya.

Arelina adalah anak pengusaha besar di kota ini, anak dari almarhum Kusuma. Yang mempunyai perusahaan besar yaitu perusahaan Kusuma. Namun, setelah menikah dengan Zaedyn, perusahaan itu dikelola oleh Zaedyn. Akan tetapi, perusahaan itu tetap milik Arelian seutuhnya.

Sekarang,  Ravindra putra sulung Arelina lah yang akan menjalankan perusahaan tersebut berikutnya. Ravindra akan belajar dari mamanya mengelola perusahaan, walaupun masih berusia tujuh belas tahun.

Zaedyn terlahir dari keluarga kelas menengah. Arelina mencintai Zaedyn, itu makanya Arelina bersedia menikahi Zaedyn walau Zaedyn tidak setara dengan kelasnya, yang kelas atas. Waktu itu juga Zaedyn bilang dia mencintai Arelina. Tapi kenyataannya, saat Ravindra berusia sepuluh tahun... Zaedyn mulai bertingkah, selingkuh, dan melakukan kekerasan terhadap Arelina.

Di usia sepuluh tahun itulah, Ravindra telah merasakan keluarga yang tidak harmonis. Dia juga selalu dibentak oleh papanya sendiri. Tangis Ravindra selalu pecah mulai saat itu, dia mulai merasakan ujian dan kepedihan di dalam kehidupannya.

Dahulu Arelina berusaha keras mempertahankan rumah tangganya demi putra sulungnya Ravindra. Ravindra adalah putra sulungnya, anak keduanya adalah seorang perempuan. Dan Allah SWT lebih menyanyi putri kecilnya itu, sehingga sekarang Ravindra adalah anak satu-satunya yang ia punya sekaligus kekuatan terbesar di dalam hidupnya. Arelina tidak akan bisa bertahan, tanpa Ravindra di dalam kehidupannya.

Bukan karena Ravindra saja dia bertahan di dalam bahtera rumah tangga dahulu, namun karena agamanya yang kuat pulalah dia bisa bertahan, juga karena cintanya kepada Zaedyn. Arelina adalah sosok wanita yang paham akan agama, salehah, selalu istiqamah dalam beribadah juga memakai gamis dan khimar panjangnya. Dia dikenal dengan wanita muslimah yang berkarier sukses. Dia berhasil menjalankan bisnis papanya, sebelum pada akhirnya dia menyerahkan perusahaan itu ke tangan suaminya untuk dikelola. Namun hak dan nama perusahaan itu tetap atas nama Arelina, bukan suaminya.

Setelah tujuh tahun, dan sekarang Ravindra telah menginjak usia tujuh belas tahun. Arelina akhirnya menyerah juga dengan rumah tangga ini, disaat dia melihat suaminya Zaedyn berpelukan dengam wanita lain di hadapannya. Sebenarnya dia juga sudah curiga Zaedyn selingkuh, karena chatan, bau parfum wanita di jas Zaedyn, dan dari gerak-gerik Zaedyn. Namun jika ditanya Zaedyn hanya mengeras. Setelah hari itu, semuanya terjawab, Zaedyn benar-benar selingkuh.

Sebelum talak, Zaedyn meminta maaf dan berjanji tidak mengulangi perbuatannya lagi, dia tidak mau pisah dengan Arelina. Namun, semua telah terlambat, keputusan Arelina adalah keputusan yang mutlak. Arelina sudah sangat lelah dan menyerah atas hubungan itu. Akhirnya Zaedyn terima akan keputusan Arelina, karena sesuatu yang dipaksakan itu tidak baik. Kemudian, Zaedyn mentalak Arelina, mereka resmi berpisah satu pekan yang lalu di kantor pengadilan agama.

Zaedyn keluar dari kehidupan Arelina, hanya membawa bagian 5% dari perusahaan Kusuma yang berupa uang. Niat Zaedyn yang ingin memindah hak perusahaan itu menjadi haknya gagal, karena dia sudah lebih cepat berpisah dari Arelina sebelum perusahaan itu benar-benar jatuh ke tangannya. Percayalah, Zaedyn akan menyesal berpisah dengan wanita seshalih, setabah dan sekuat Arelina.

Ravindra berjalan menuruni anak tangga satu persatu, menatap sekeliling rumahnya yang terlihat begitu hening. Tidak terdengar lagi suara berat dari papanya ketika sedang marah. Melihat ke arah lantai, tidak ada serpihan kaca yang berceceran di lantai itu. Entahlah Ravindra bingung, entah sedih atau bahagia yang harus ia tunjukkan saat ini. Bagaimana juga Zaedyn adalah papa kandungnya yang selalu mengajak dia untuk berolahraga pagi, nge-gym, dan masih banyak aktivitas lainnya. Sejahat apapun Zaedyn kepada Ravindra, namun tetap Ravindra rasakan kasih sayang dari papanya, walaupun itu jarang sekali.

Annora Untuk Ravindra [On Going]Where stories live. Discover now