Bagian 16.

54 13 5
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh

Hay aku update lagi nih

Oh iya gimana kabarnya? Baik, kan?

Kita udah sampai di bagian 16, apakah kalian bosan dengan cerita aku? Aku harap kalian enjoy membaca cerita ini sampai titik endingnya.

Maaf, ya, aku lama terus updatenya hehe.

Tulisan miring untuk membedakan flash back atau tidak.

Selamat membaca ♡

.
.
.
.
.

Lima tahun kemudian...

Setelah menunaikan shalat subuh berjamaah di sebuah masjid dekat asrama putri Al-Azhar, Annora tiba di Asrama untuk berdzikir pagi terlebih dahulu, sedangkan teman satu kamarnya sedang lari pagi di dekat kompleks asrama putri.

Waktu berlalu begitu cepat, hingga Annora tidak menyangka bisa ada di titik ini, titik yang berhasil membuat dia meneteskan air mata selepas membaca dzikir pagi.

Buku dzikir mini itu pun ia taruh di rak bukunya, kemudian ia melepaskan mukenahnya, melipat mukenah itu sebelum pada akhirnya dia meletakkannya ke tempat khusus mukenah yang ada di kamarnya.

Annora membuka jendela kamarnya, di mana kamarnya terletak di lantai lima. Angin berhembus kencang menerpa wajahnya, suasana pagi di Mesir sangatlah indah, harum paginya, serta matahari pagi yang timbul dengan cerah membuat Annora tak henti melafazkan maa syaa Allah dan Alhamdulillah.

Sesaat melihat ke bawah, Annora melihat banyak santri putri Al-Azhar sedang lari pagi di hari Ahad ini, Annora ingin ke bawah juga untuk berlari pagi dan mencari dua temannya yang sudah meninggalkannya sedari tadi.

Annora beranjak dari jendela itu, dan segara memakai sepatunya.

Setelah sepatu melekat, Annora  menoleh ke arah jam waker mini berwarna abu-abu, jam itu menunjukkan pukul enam pagi, sesaat dia mengulas senyumnya, bukan karena jam itu, tapi karena sosok yang memberikan jam mini yang masih setia bersamanya selam empat tahun di asrama ini juga di negara ini. Suatu nama terlantun dengan indah di hatinya, Ravindra Natharrazka, bahkan sampai saat ini nama itu masih menjadi nama terindah yang tersimpan di lubuk hati Annora.

***

Hari ini adalah hari wisuda para siswa-siswi angkatan 23 Madrasah Aliyah Kota Jakarta. Mereka memakai toga hingga terlihat seperti mahasiswa dan mahasiswi, sangatlah anggun para wanitanya juga gagah para laki-lakinya.

Setelah selesai acara wisuda hari ini, Annora berjalan menuju lapangan untuk foto bersama dengan teman kelasnya.

Annora mengenakan baju kebaya serta polesan make up yang membuat dia sangat cantik hari ini, toga yang melekat di tubuhnya pun sudah menggambarkan masa depannya nanti, memakai toga dari universitas Al-Azhar.

Saat di acara kelulusan tadi Annora di umumkan sebagai mahasiswi terbaik Madrasah Aliyah urutan dua yang mendapatkan beasiswa ke universitas Al-Azhar, dia maju ke atas panggung bersama kedua orang tuanya, menerima penghargaan sebuah piala, bingkisan juga mendali.

Tetesan air mata berhasil jatuh dari pelupuk mata kedua orang tuanya begitu juga Annora, impian besar Annora untuk ke Al-Azhar akhirnya terwujud, ini semua berkat kerja kerasnya, doa kedua orangtuanya, doa orang-orang terdekatnya, dan yang paling utama atas ridho dari Allah.

Setelah acara selesai orang tua dari siswa-siswi segara pulang dan siswa-siswi masih ada di Madrasah Aliyah untuk sesi foto-foto bersama angakatan juga teman kelas mereka.

Annora Untuk Ravindra [On Going]Kde žijí příběhy. Začni objevovat