Genuine ❥ Kuroo Tetsurou

583 95 7
                                    

Kuroo Tetsurou x Reader

Haikyuu-!! ©Haruichi Furudate

-ˋˏ✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

Sosoknya yang penuh kemilau sedikit memberi warna pada hidup (Name), membuat sang dara perlahan jatuh pada pesonanya dan menjadi seorang pengagum dalam diam. Sebab bagi (Name), sekadar mengagumi saja sudah cukup. Toh ia tetap bisa memerhatikan Kuroo setiap hari.

Tadinya ... ia pikir begitu.

"Mengaku sajalah! Kau menyukai Alisa, 'kan?" Salah seorang temannya tertawa mengejek.

"A-apa, sih?!" balas Kuroo dengan wajah tak suka. "Bukan, kok!"

"Hoo? Lalu kau menyukai siapa?"

"Aku ..." Terlihat matanya menjelajah, menatapi seluruh penjuru ruangan, sampai tatapnya bertabrakan dengan netra (Name).

Karena hanya kebetulan, sang gadis segera memutus kontak mata tersebut.

Sampai kalimat yang tidak diduga siapa pun keluar dari mulutnya, "Yang kusukai itu ... (Name)!"

HEI, KENAPA AKU DIBAWA-BAWA? (Name) kembali menoleh ke arahnya, menatap Kuroo sambil memelotot tak percaya, sementara kini, si pemudalah yang memutus kontak mata, atau lebih tepatnya menghindari tatapan sang dara.

"WOHOOO! KALIAN DENGAR?!" seru temannya yang merupakan dalang dari pengakuan ngaco Kuroo.

"Hahaha! Berani sekali menyatakannya di depan kami!" Tawa teman-teman sekelas mengudara, sorak-sorai mereka membuat telinga pengang dan kepala berputar. Menganggu.

Tak nyaman berlama-lama di sana, dara yang menjadi objek tuduhan memilih meninggalkan kelas. Beruntung, ini adalah jam pelajaran, jadi tempat-tempat di sekolah selain kelas sepi. Hanya kelas sang gadis saja macam pasar karena jam kosong.

Sebenarnya (Name) tidak suka pergi jajan ke kantin di jam pelajaran, walau jam kosong sekalipun, tetapi ... sepertinya makananlah yang dapat membantunya merasa lebih baik.

Dara itu hanya membeli satu onigiri lalu duduk di pojokan. Berusaha menenangkan hati dan pikiran yang berkecamuk. Masih butuh waktu baginya untuk mencerna kejadian tadi.

Terkejut, tentu saja. Tercampur jengkel karena Kuroo Tetsurou secara tidak langsung menariknya ke dalam masalah. Namun, ada rasa senang sesaat ketika sang pemuda menyebut namanya tadi.

Yah, tapi ... sadar diri (Name), yang tadi itu hanya kebetulan semata, karena tatapan kita bertemu. Penuh perjuangan sekali batin (Name) membangun tembok tinggi, agar harapannya tidak melambung jauh.

Namun, apalah daya, sekeras apa pun berusaha, tetap saja terngiang-ngiang dalam kepala, menghadiahkan perutnya sejuta kupu-kupu.

"Sialan kau, Kuroo," umpatnya.

"Eh-- maaf ...?"

(Name) terlonjak di kursinya, nyaris menjatuhkan onigirinya yang baru dimakan sebagian. Ia segera bergeser sampai badannya menempel pada dinding, tangan kirinya terentang ke sebelah kiri.

"Jauh-jauh," desisnya galak.

Yap, tahu-tahu Kuroo Tetsurou sudah duduk di sebelah kirinya tadi, dan ia tidak menyadarinya sama sekali. Selamat (Name), kamu baru saja mengumpati seseorang di depan orang itu langsung.

Kuroo meringis, bergeser menjauh. Ia menggaruk daun telinganya. "Maaf soal yang tadi, (Name). Kau pasti sangat kesal karena dibawa-bawa."

"Untunglah kau sadar." (Name) mengatakannya dengan tatapan dingin. "Tapi kau ngapain ke sini?! Yang ada mereka malah bakal salah paham!"

"Salah paham soal apa?"

"Kalau kau menyukaiku!" pekik (Name) frustrasi.

"Eh?" Kuroo memiringkan kepala, "sepertinya kau yang salah paham, (Name) ...."

"Yang tadi itu, benar-benar pengakuan, bukan untuk pengalihan isu."

Hope you like it! Please vote and comment!

𝗦𝗨𝗣𝗣𝗢𝗥𝗧 𝗦𝗬𝗦𝗧𝗘𝗠 [REQUEST CLOSED]Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin