Annoying ❥ Leto Gestaunni

438 62 9
                                    

Leto Gestaunni x Reader

Good/Bad Fortune ©Ariel Duyung

-ˋˏ✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

Terjebak dalam kisah percintaan yang rumit tidak pernah (Name) harapkan. Ia yang menyukai Leto, Leto yang menyukai Gwen, Gwen yang menyukai Alen, dan Alen yang entah menyukai siapa.

Karena itu, kalau sudah jam istirahat, mereka sudah macam anak bebek, kecuali Alen tentu saja.

Leto mengejar Gwen, dan (Name) mengejar Leto. Sejujurnya sih lucu kalau diperhatikan sekilas, tetapi kalau tahu apa yang terjadi di antara mereka rasanya mau geleng-geleng prihatin.

"Ayolah, hentikan kejar-kejaran konyol ini. Pergi kalian!" usir Gwen.

Leto dan (Name) diam berdiri di koridor, tidak tahu harus melakukan apalagi. Kalau sudah diusir seperti tadi, Leto tidak berani mengejar lagi, Gwen kalau marah seram.

Dalam keheningan itu, (Name) melirik kelingking kanan Leto, memperhatikan benang merah yang terikat di sana.

Oh, benar. Mari kita bahas kemampuan spesial (Name) lebih dulu. Gadis itu memiliki kemampuan untuk melihat takdir, tidak secara lengkap, hanya sekadar hari ini orang itu akan mendapat keberuntungan atau kesialan. Lalu, yang tidak orang-orang ketahui--kecuali Fidelya, dia sudah pasti tahu--(Name) juga mengetahui takdir percintaan. Ia dapat melihat benang merah, atau benang jodoh, atau benang takdir, apa pun itu kalian menyebutnya.

Yang membuat hati (Name) sakit adalah, benang merah Leto terhubung dengan benang merah Gwen. Sementara milik (Name) sendiri, entah dengan siapa benang itu berujung.

Walau begitu, (Name) tetap berusaha agar Leto dapat luluh. Bagaimanapun takdir itu masih misteri bukan? Apa yang (Name) lihat bukan berarti 100% pasti ajan terjadi.

"Kamu gak capek ngejar aku?" tanya Leto tiba-tiba, membuat lamunan (Name) buyar.

(Name) menatap mata biru dibalik bingkai kacamata itu. "Kamu sendiri, gak capek ngejar Gwen?"

Leto mengusap tengkuknya, memalingkan wajah. "Maaf."

"Tidak perlu minta maaf, yang namanya perasaan mana bisa dipaksakan," balas (Name) santai.

Masalahnya, takdir memang seringkali main-main, dan main-mainnya takdir adalah suatu hal yang menyebalkan.

"(Name), ayo beri salam, dia adalah anak yang akan Mama jodohkan denganmu."

Baik (Name) maupun Leto, sama-sama membeku dan tidak bisa berkata-kata. Segala percakapan orang tua mereka bagai angin lalu, tidak sampai ke telinga mereka.

Melihat orang tuanya sibuk mengobrol, (Name) memilih mengundurkan diri dengan perlahan, pergi ke taman belakang rumahnya.

Gadis itu duduk menjeplak di tanah, menatapi langit malam tanpa bintang. "Hidup, mau sampai kapan kamu main-main?" keluhnya.

"Sebelum napasmu direnggut, maka hidup akan jadi sosok yang selalu main-main, (Name)."

(Name) menoleh, mendapati sang pujaan hati tengah duduk di sebelahnya. "Lucu, ya? Takdir maunya aku sama kamu, (Name)."

"Ini menyebalkan, Leto. Aku gak mau kalau gini caranya ...." (Name) memeluk lutut, mengembuskan napas panjang.

"Takdir sudah merestuinya, (Name)." Leto menepuk bahu gadis itu. "Maka kamu tinggal berusaha agar aku benar-benar luluh."

(Name) mendengkus, menyengir. "Lihat saja, akan kupastikan kamu luluh, Leto."

"Aku menantikannya."

- fin -


Takdir itu lucu ya, sampe bisa bikin manusia ketawa sampe nangis🤗

Btw, aku ni mau publish cerita baru tapi takutnya ini terbengkalai☝🏻Kalo misal nanti jadi publish cerita baru, mungkin bakal jarang up di sini, ye.

Hope you like it! Please vote and comment!

𝗦𝗨𝗣𝗣𝗢𝗥𝗧 𝗦𝗬𝗦𝗧𝗘𝗠 [REQUEST CLOSED]Where stories live. Discover now