Fate ❥ Areka Putra

570 68 3
                                    

Areka Putra x Reader

Kingdom!AU

Good/Bad Fortune ©Ariel Duyung

-ˋˏ✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

"Areka, tunggu sebentar ih!" (Name) susah payah menyamai langkah Areka. Sementara yang namanya diteriaki tidak peduli, tetap melangkah dengan cepat menyusuri koridor istana.

BRAK! Areka malah masuk ke ruangannya, menutup pintu dengan keras.

(Name) berdecak sebal. Berusaha mengetuk pintu ruangan. "Areka! Areka! Ih, kamu kenapa, sih?" Ia berkacak pinggang di depan pintu, menatap jengkel pintu kayu di depannya.

Tetap tidak ada jawaban, (Name) akhirnya duduk bersandar pada pintu. Aku tahu, sudah sejak orok ia dan Areka berteman, tetapi (Name) pernah mengatakan, ia masih saja tidak bisa memahami lelaki itu di kala emosinya tidak stabil.

"Areka ..., coba pikir sekali lagi dengan kepala dingin. Ribuan lelaki hendak meminang Tuan Putri Aya, lho. Sementara kamu langsung dijodohkan, bukankah kamu beruntung?" tutur (Name).

Sudah selama lima tahun (Name) dan Areka menjadi penyihir Kerajaan Senka ini, selama itu pula keduanya sudah menyelamatkan kerajaan ini dari banyak hal. Ayahku--Yang Mulia Raja--sangat memercayai mereka, dan berniat menjodohkanku dengan Areka, jika Areka berkenan. Namun, Areka langsung meninggalkan ruang singgasana saat Ayah selesai mengumumkan itu, membuat (Name) mesti susah payah mengejarnya.

"Areka, ayo dong. Coba pikirkan--"

"Kamu tahu perasaanku 'kan, (Name)?" potong Areka, untuk pertama kalinya membuka suara sejak meninggalkan ruang singgasana.

(Name) mengembuskan napas lelah. "Dan kamu sudah dengar penolakanku, Areka."

Memang, aku tahu Areka menyukai (Name), dan sudah menyatakan perasannya, tetapi (Name) menolak. (Name) bilang, ia hanya menganggap Areka sebagai sahabatnya, lebih tepatnya saudara.

"Yah, setidaknya kalau kamu memang tidak mau, jangan langsung pergi. Itu tidak sopan, Areka. Yang Mulia Raja 'kan tidak memaksamu juga tadi," kata (Name). Sepertinya mulai menyerah untuk membujuk Areka agar menerima perjodohan ini.

"Kamu tidak dengar saat ia mengumbar janji-janji jika aku menerima perjodohan ini? Itu sama saja seperti memaksaku secara tidak langsung!" seru Areka dari balik pintu kamar. Lalu terdengar embusan napas lelah dari balik pintu. "Sudahlah (Name), aku mau pergi saja dari kerajaan ini."

"A-apa?! Masa pergi, sih? Kalau begitu aku ikut!" (Name) bergegas berdiri, berusaha mendobrak pintu kayu itu.

Areka lebih dulu membuka pintu, dan menangkap tubuh (Name) yang nyaris terjatuh karena kehilangan tumpuan. Lelaki itu merangkul bahu (Name) dengan erat. "Pegangan (Name), kita akan teleportasi sampai ke hutan."

"Eh?! Sebentar--"

Belum habis kalimat (Name), tubuh keduanya sudah hilang ditelan sihir teleportasi.

Aku keluar dari balik pilar, mengembuskan napas. Kalau menurut perkiraanku, sepertinya mereka muncul di Hutan Tusen, hutan yang menjadi perbatasan kerajaan ini dengan Kota Ituram.

"Tuan Putri Aya, apa yang harus saya lakukan?" Vilma yang sedaritadi turut mengikutiku angkat bicara.

"Kirim para prajurit ke Hutan Tusen. Bawa kembali Areka dan (Name), terserah dalam keadaan hidup ataupun mati," titahku, lalu melangkah pergi ke kamar tidurku.

❣❣❣

"Areka! Tungguin!" Gadis dengan rambut (hair colour) yang dikuncir kuda.

"Iya, iya ...." Dengan lelaki berambut hitam pekat yang berjalan di depan.

Rasanya, pemandangan ini membuatku deja vu. Rasa sakit hati ini juga sama. Seakan ... ini bukan pertama kalinya aku merasa sakit hati.

"Aya ...."

Aku menoleh, mendapati Vilma yang tengah menatapku prihatin. Sedikit terpaksa, kutarik kedua sudut bibir, membentuk ringisan. "Hati Areka hanya untuk (Name), dan takdir memang mempersatukan mereka, bahkan di kehidupan kali ini sekalipun."

"Ayo pulang, Vilma."

- fin -


Ini random sekali yh, tau² alternative universe-nya kerajaan. Tapi entah mengapa malah lancar nulisnya😃

Hope you like it! Please vote and comment!

𝗦𝗨𝗣𝗣𝗢𝗥𝗧 𝗦𝗬𝗦𝗧𝗘𝗠 [REQUEST CLOSED]Where stories live. Discover now