Heartbreak ❥ Lucas

627 86 7
                                    

Lucas x Reader

Suddenly I Became a Princess ©Plutus/Spoon

-ˋˏ✄┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈┈

"Lucas! Jangan pakai sihir di sini sembarangan, dong!" Sang gadis berseru panik, bergegas menggaet lengan jejaka di sebelahnya lantas menyeretnya ke tempat yang lebih sepi.

Sementara yang diseret hanya pasang wajah masam. "Sampah itu yang mulai."

"Heh, mulutnya!" Sebuah tabokan bar-bar langsung Lucas terima di bibirnya, sebagai hukuman atas kata-kata kasarnya barusan.

Ia mengernyit menandakan tak suka, gadis ini terlalu teladan, berkata kasar adalah pelanggaran keras!

Padahal Lucas sering melakukannya sebagai salah satu upaya mengeluarkan emosi. Lagi pula, apa salahnya mengatasnamakan orang lain sebagai sampah? Toh mereka memang sampah.

"Apa lebih baik kita kembali ke Obelia?"

BRAK! Entah refleks atau ancaman, Lucas langsung memukul dinding yang berada di belakang sang gadis. Kabedon? Bakal terlihat seperti dirundung kalau kamu melihatnya langsung.

"W-woo! Oke, oke, maaf! Kita gak bakal balik ke Obelia, aku janji!" Cepat-cepat ia ralat gumamannya barusan.

Tanpa berkata apa-apa lagi Lucas melenggang pergi begitu saja, dengan wajah muram. Sementara sang gadis hanya dapat meringis sembari mengekor dalam diam.

Jejaka itu sahabat (Name) sejak kecil, kini sedang patah hati karena pujaan hatinya sudah bahagia dengan pilihannya. Memang sejak awal Lucas tak punya celah untuk berharap, tetapi saat sudah terjadi ternyata rasanya lebih menyakitkan.

Tahu tidak, orang itu kalau sudah jatuh cinta pasti merepotkan orang-orang sekelilingnya. Entah itu selama berbunga-bunga atau saat patah hati seperti ini. Namun, (Name) tak masalah. Dalam rangka menemani Lucas yang patah hati, mereka sudah mengunjungi banyak dunia, lumayan ... jadi jalan-jalan.

"Tahu tidak? Sebenarnya ini konyol," ujar (Name). "Kamu yang patah hati ditemani aku yang patah hati juga. Sebenarnya dibanding menghiburmu aku lebih menghibur diriku sendiri," kekehnya.

Perkataan sang gadis dibalas dengan wajah heran jejaka bernetra merah itu, tetapi (Name) malah tertawa, menepuk pundah Lucas keras-keras. "Gak perlu dipikirkan! Ayo cari makan agar suasana hatimu membaik, Tuan Patah Hati!"

Lucas merotasi bola mata.

Tidak, tidak, Lucas paham, hanya saja memilih pura-pura tidak paham.

(Name) menyukainya sejak lama.

Bahkan mungkin jauh sebelum Lucas menemukan tambatan hatinya yang kini milik anak orang? Entahlah.

Doakan saja yang terbaik untuk kedua insan yang sama-sama tengah patah hati ini.

- fin -

-

-

-
Lucas patah hati karena Athy sama yang lain, (Name) patah hati karena Lucas patah hati liat Athy sama yang lain. Ck ck ck, rumit.

Hope you like it! Please vote and comment!

𝗦𝗨𝗣𝗣𝗢𝗥𝗧 𝗦𝗬𝗦𝗧𝗘𝗠 [REQUEST CLOSED]Where stories live. Discover now